
Jika Demo Rusuh Berakhir, IHSG Bisa Happy Weekend ke 5.100

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,7% ke 5.039,14 pada perdagangan Kamis kemarin, meski terjadi demonstrasi penolakan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang berujung kerusuhan di beberapa wilayah di Indonesia.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 61 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi menyentuh Rp 6,4 triliun.
IHSG mampu menguat setelah sentimen pelaku pasar global membaik dipicu perubahan sikap Presiden AS, Donald Trump terhadap stimulus fiskal. Pada Rabu waktu setempat, Trump mendesak Kongres menyetujui program BLT senilai US$ 1.200 bagi warga AS, kemudian US$ 25 miliar untuk industri penerbangan, dan US$ 135 miliar pinjaman untuk usaha kecil.
Bursa saham AS (Wall Street) membukukan penguatan 2 hari beruntun Kamis kemarin, yang tentunya bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG pada perdagangan hari ini, Jumat (9/10/2020). Apalagi kondisi dalam negeri hari ini sepertinya akan kondusif setelah demonstrasi yang berujung kericuhan kemarin.
Secara teknikal, IHSG semakin menjauhi level "angker" 5.000, sehingga memberikan momentum penguatan.
Indikator stochastic pada grafik harian kini mulai bergerak naik menjauhi wilayah jenuh jual (oversold).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara itu, indikator Stochastic grafik 1 jam mulai turun dari wilayah overbought, yang berisiko memicu koreksi.
![]() Foto: Refinitiv |
Level psikologis 5.000 akan menjadi support terdekat, jika bertahan di atasnya IHSG berpotensi menguat ke 5.075. Penembusan di atas level tersebut akan membuka peluang kenaikan ke 5.100. Peluang menuju 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% dan resisten kuat menjadi terbuka jika IHSG melewati 5.100.
Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
Sementara jika kembali ke bawah 5.000, bursa kebanggaan Tanah Air ini berisiko terkoreksi ke 4.970. Penembusan ke bawah level tersebut akan membawa IHSG turun ke 4.930.
Support kuat berada di level 4.867 yang merupakan Fib. Retracement 38,2% pada grafik harian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas IHSG! Trump Bisa Hentikan Euforia UU Ciptaker Jokowi