Pasar Minyak Volatil, Semalam Anjlok Nyaris 2% Kini Bangkit

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
08 October 2020 09:06
Oil pump silhouette at night. Foto: kotkoa / Freepik
Foto: kotkoa / Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Semalam harga minyak mentah untuk kontrak yang ramai ditransaksikan ambles nyaris 2%. Pagi ini Kamis (8/10/2020), harga emas hitam itu rebound.

Pada 07.15 WIB, harga minyak berjangka acuan internasional Brent naik 0,36% ke US$ 42,14/ton dan minyak berjangka acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) naik 0,13% ke US$ 40/barel.

Harga minyak turun hampir 2% kemarin setelah Presiden AS Donald Trump memupuskan harapan pelaku pasar terkait paket stimulus lanjutan untuk meningkatkan ekonomi yang dilanda virus corona serta tertekan oleh kenaikan persediaan minyak mentah AS dalam seminggu terakhir.

"Trump menarik diri dari negosiasi bantuan menghasilkan banyak ketidakpastian tentang ekonomi," kata Harry Tchilinguirian, kepala penelitian komoditas di BNP Paribas kepada Reuters.

Harga minyak juga terpukul oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS yang sedikit lebih besar dari perkiraan. Mengacu pada data resmi pemerintah AS (EIA), persediaan minyak mentah naik 501.000 barel pekan lalu.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 294.000 barel.

Sementara itu, stok bensin turun 1,4 juta barel dalam sepekan menjadi 226,8 juta barel dan merupakan level terendah sejak November. Namun penurunan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar di angka 471.000 barel. Sementara stok distilasi turun 962.000 barel, sejalan dengan ekspektasi .

Beberapa kabar soal disrupsi pasokan akibat cuaca serta faktor lain menjadi penahan dari kejatuhan harga minyak lebih lanjut. Perusahaan energi AS mengamankan anjungan lepas pantai dan mengevakuasi pekerja pada hari Selasa karena Badai Delta mengancam produksi minyak AS di Teluk Meksiko.

Badai tersebut telah menutup 29% produksi minyak lepas pantai di lokasi tersebut yang menyumbang 17% dari total produksi minyak mentah AS.

Di Norwegia, serikat pekerja Lederne mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan memperluas pemogokan kerja mulai 10 Oktober kecuali kesepakatan upah dapat dicapai. Enam ladang minyak dan gas lepas pantai ditutup pada hari Senin karena aksi tersebut.

Konsekuensinya adalah kapasitas produksi Norwegia terpangkas sebesar 8%. 

Ladang minyak Johan Sverdrup Norwegia, ladang minyak terbesar di Laut Utara dengan kapasitas produksi hingga 470.000 barel minyak per hari, kemungkinan harus menghentikan produksi kecuali pemogokan berakhir pada 14 Oktober, kata operator Equinor, melansir Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Turut Terguncang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular