
Ada Demo UU Ciptaker, Dolar Singapura Menguat ke Rp 10.804

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Rabu (7/10/2020) setelah melemah tajam kemarin. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di awal pekan lalu menjadi penggerak utama dolar Singapura melawan rupiah.
Pada pukul 14:22 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.804,65, dolar Singapura menguat 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Selasa kemarin, dolar Singapura melemah 0,75%.
UU Cipta Kerja dianggap dapat memperbaiki iklim investasi di dalam negeri, sehingga ke depannya aliran modal akan masuk deras ke dalam negeri. Dalam kondisi tersebut rupiah tentunya diuntungkan.
Ekspektasi aliran modal ke dalam negeri tersebut membuat rupiah perkasa Selasa kemarin.
Namun, di sisi lain UU Cipta Kerja memicu penolakan yang masif. Buruh melakukan demo dan mogok kerja besar dalam 2 hari terakhir, dan masih akan berlangsung hingga besok.
Hal tersebut ditegaskan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Mogok akan dilakukan dari 6 hingga 8 Oktober 2020.
"Mogok nasional ini dilakukan sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan UU Nomor 21 Tahun 2000 khususnya Pasal 4 yang menyebutkan, fungsi serikat pekerja salah satunya adalah merencanakan dan melaksanakan pemogokan," ujar Said Iqbal, dalam keterangan resmi.
"Selain itu, dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No 12 tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik."
Mogok kerja tersebut dikatakan diikuti oleh 2 juta buruh di berbagai sektor industri dan di banyak wilayah Indonesia.
Sementara itu Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) akan memindahkan titik aksi unjuk rasa ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KASBI, Sunarno menyebut, pengalihan titik aksi itu lantaran DPR mempercepat sidang paripurna pengesahan RUU Omnibus Law Ciptaker yang semula 8 Oktober menjadi 5 Oktober lalu.
Sunarno memperkirakan aksi di istana akan diikuti setidaknya 20 ribu massa gabungan. Bukan hanya massa buruh, melainkan juga elemen mahasiswa dan organisasi gerakan masyarakat secara umum.
Aksi buruh tersebut dikhawatirkan membuat stabilitas dalam negeri menjadi terganggu, sehingga rupiah berbalik melemah melawan dolar Singapura hari ini.
Bank investasi ternama, Morgan Stanley pada pertengahan tahun lalu mengatakan Singapura sebagai tempat aman (safe place) di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, maupun ketidakpastian politik regional.
"Kita bisa melihat inflow yang didukung oleh peningkatan persepsi Singapura sebagai safe place di saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik regional," tulis analis Morgan Stanley, Wilson Ng dan Derek Chang, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (29/6/2020).
Ketika aliran modal masuk inflow lagi ke Singapura, mata uangnya tentu menjadi perkasa.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
