Analisis Teknikal

Dolar AS KO Kena Pukulan Ganda, Saatnya Rupiah Lari Kencang!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 October 2020 08:46
Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat 0,27% ke Rp 14.970/US$ pada perdagangan Senin (5/10/2020). Sentimen pelaku pasar yang membaik merespons kabar pulihnya kesehatan Presiden AS, Donald Trump, menjadi penopang penguatan rupiah.

Investor di luar negeri sepertinya sedang happy terlihat dari penguatan tajam bursa saham global kemari. Ketika sentimen pelaku pasar sedang bagus, rupiah tentunya berpotensi menguat lagi pada perdagangan hari ini Selasa (6/10/2020).

Apalagi adanya harapan tinggi stimulus fiskal di AS akan cair, membuat pelaku pasar semakin happy. Akibatnya, dolar AS langsung KO, indeks dolar AS kemarin melemah 0,35% kemarin, dan berlanjut 0,13% pagi ini ke 93,406. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 21 September lalu.

Dolar AS terkena pukulan ganda dari membaiknya sentimen pelaku pasar, serta ekspektasi cairnya stimulus fiskal.

Saat sentimen pelaku pasar membaik, investor cenderung mengalirkan investasinya ke aset-aset berisiko, dolar AS yang menyandang status safe haven menjadi kurang menarik. Sementara itu, jika stimulus fiskal di AS cair, maka jumlah uang beredar akan semakin besar, dan nilai dolar AS pun turun.

Penurunan indeks dolar AS tersebut membuka peluang penguatan kencang rupiah pada hari ini.

Secara teknikal, Rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih berada di atas US$ 14.730/US$, yang menjadi kunci pergerakan pekan ini.

Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).

Selama tertahan di atasnya, rupiah cenderung akan melemah untuk jangka panjang. Tetapi kabar baiknya, pergerakan rupiah sepanjang pekan lalu membentuk pola Double Top. Pola ini menjadi sinyal pembalikan arah, artinya rupiah memiliki peluang menguat.

Indikator stochastic pada grafik harian kini mendatar dan masih jauh wilayah jenuh jual (oversold).

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang jauh dari wilayah jenuh jual memberikan ruang penguatan yang lebih besar bagi rupiah.

Rupiah saat ini berada di area support terdekat di Rp 14.800 sampai 14.780/US$. Jika berhasil ditembus secara konsisten rupiah berpeluang menguat ke level kunci Rp 14.730/US$ hari ini.

Rupiah berpeluang menguat menuju Rp 14.640/US$ di pekan ini jika level kunci tersebut berhasil dilewati.

Sementara jika kembali ke atas Rp 14.800/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp14.830/US$. Jika ditembus rupiah bisa melemah ke Rp 14.970/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular