Gegara Trump Kena Corona, Rupiah & Mata Uang Asia Berguguran

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 October 2020 15:37
President Donald Trump speaks during the first presidential debate with Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland. (AP Photo/Julio Cortez)
Foto: Presiden Donald Trump saat debat pertama calon presiden AS di Case Western University dan Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Julio Cortez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah akhirnya melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (2/10/2020), mengakhiri rentetan penguatan 3 hari beruntun. Tidak hanya rupiah, mata uang utama Asia lainnya juga berguguran setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan positif terpapar virus corona.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,13% di level Rp 14.800/US$, dan cukup lama berada di level tersebut. Tetapi menjelang tengah hari, rupiah berbalik melemah 0,2% ke Rp 14.850/US$. Nyaris sepanjang perdagangan rupiah tertahan di level tersebut, sebelum membaik mengakhiri perdagangan di level Rp 14.830/US$, melemah 0,07% di pasar spot.

Semua mata uang utama Asia, kecuali yen Jepang melemah melawan dolar AS pada hari ini. Yuan China tidak ikut berlaga sebab pasar Negeri Tiongkok sedang libur.

Hingga pukul 15:07 WIB, ringgit Malaysia dan baht Thailand menjadi yang terburuk dengan pelemahan 0,22%. Sementara yen Jepang mampu menguat 0,33%.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.

Fakta hanya yen Jepang yang menguat menujukkan sentimen pelaku pasar yang berbalik memburuk. Yen merupakan mata uang safe haven, begitu juga dolar AS yang menjadi buruan di kala sentimen memburuk. Kali ini pemicunya, Donald Trump.

Presiden Trump melalui akun Twitternya mengumumkan dirinya dan ibu negara Melania Trump positif terpapar virus corona.



"Malam ini, Ibu negara dan saya dites dan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan kami. Kami akan melewati ini Bersama!" tutur Trump dalam social media Twitternya, Jumat (2/10/2020).

Sebelumnya CNBC International melaporkan ajudan dan penasihat dekatnya Hope Hicks positif virus corona. Ia sebelumnya bersama Trump dalam sejumlah penerbangan sejak Selasa (29/9/2020) dan Rabu (30/9/2020).

Pengumuman tersebut membuat indeks Dow Jones futures merosot hingga 400 poin, artinya sentimen pelaku pasar memburuk, sebaiknya indeks dolar AS menguat 0,28% ke 93,977, dan rupiah pun akhirnya terpukul lagi.

Sebelum hari ini, indeks dolar AS melemah dalam 4 hari beruntun yang membuat rupiah mampu menguat 3 hari beruntun, plus di pembukaan perdagangan tadi.

Rupiah bahkan kemarin masih mampu menguat meski data menunjukkan Indonesia mengalami deflasi 3 bulan beruntun. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode September yang kembali mengalami deflasi. IHK bulanan (month-to-month/MtM) pada September tercatat -0,05%.

Selain itu, sektor manufaktur Indonesia juga kembali mengalami kontraksi. Aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) pada September 2020 berada di angka 47,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 50,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di bawah 50 berarti kontraksi, di atas 50 berarti ekspansi.

Sektor manufaktur yang kembali berkontraksi mempertegas resesi yang dialami Indonesia di kuartal III-2020. Resesi sudah pasti, tetapi seberapa dalam kontraksi ekonomi yang masih membuat pelaku pasar was-was.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular