
Siap Menguat 4 Hari Beruntun, Rupiah?
![[THUMB] Rupiah Sentuh 30.000](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/07/20/thumb-rupiah-sentuh-30000-1_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat 0,13% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.820/US$ pada perdagangan Kamis (1/10/2020) kemarin.
Dengan demikian, mata uang Garuda ini sudah membukukan penguatan 3 hari beruntun, setelah 2 hari sebelumnya menguat tipis masing-masing 0,03%.
Rupiah masih mampu menguat meski data menunjukkan Indonesia mengalami deflasi 3 bulan beruntun. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode September yang kembali mengalami deflasi. IHK bulanan (month-to-month/MtM) pada September tercatat -0,05%.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di bawah 50 berarti kontraksi, di atas 50 berarti ekspansi.Selain itu, sektor manufaktur Indonesia juga kembali mengalami kontraksi. Aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) pada September 2020 berada di angka 47,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 50,8.
Rupiah yang masih mampu menguat mengindikasikan dolar AS sedang mengalami tekanan. Sebabnya, sentimen pelaku pasar yang sedang membaik. Terkanan tersebut terlihat dari indeks dolar AS hingga Kamis kemarin mencatat penurunan 4 hari beruntun.
Membaik sentimen pelaku pasar tersebut membuat rupiah kini berpeluang mencetak penguatan 4 hari beruntun pada perdagangan hari ini, Jumat (2/10/2020),
Secara teknikal, belum ada perubahan level yang harus diperhatikan meski rupiah sudah membukukan penguatan 3 hari beruntun. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih berada di atas US$ 14.730/US$, yang menjadi kunci pergerakan.
Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).
![]() Foto: Refinitiv |
Selama tertahan di atasnya, rupiah cenderung akan melemah untuk jangka panjang. Tetapi kabar baiknya, pergerakan rupiah sepanjang pekan lalu membentuk pola Double Top. Pola ini menjadi sinyal pembalikan arah, artinya rupiah memiliki peluang menguat.
Rupiah saat ini persis berada di support di kisaran Rp 14.820/US$, penembusan konsisten di bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp 14.780/US$, sebelum menuju Rp 14.730/US$ yang menjadi support kuat untuk minggu ini.
Sementara resisten berada di level 14.870/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.930/US$ hingga Rp 14.950/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
