Kinerja Boleh Turun, Tapi PTBA Menyimpan 'Mutiara Terpendam'

Tri Putra, CNBC Indonesia
30 September 2020 15:57
PTBA Lakukan Hilirisasi Batu Bara (CNBC Indonesia TV)
Foto: PTBA Lakukan Hilirisasi Batu Bara (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tambang batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 35,82% secara year on year (YoY) pada akhir semester I-2020. Tercatat nilai laba bersih ini turun menjadi Rp 1,28 triliun dibandingkan dengan Rp 2,008 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Turunnya laba bersih ini disebabkan karena turunnya pendapatan sebesar 15,09% YoY. Nilai pendapatan perusahaan di akhir Juni lalu senilai Rp 9,01 triliun dibandingkan dengan pendapatan di akhir semester I-2019 yang senilai Rp 10,61 triliun.

Selain pendapatan yang mengalami penurunan, perusahaan juga mengalami kenaikan pada pos beban umum administrasi menjadi Rp 868,49 miliar dari sebelumnya Rp 793,79 miliar.

Juga terjadi kenaikan tipis pada pos biaya keuangan menjadi sebesar Rp 68,81 miliar dari sebelumnya Rp 66,10 miliar.

Meski demikian, sebenarnya penurunan kinerja termasuk laba bersih juga dirasakan oleh perusahaan tambang lainnya. Perusahaan BUMN dan swasta non tambang juga merasakan pil pahit pelambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Kinerja PTBA selama semester I-2020 cukup terdampak oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan konsumsi energi akibat diberlakukannya lockdown di beberapa negara tujuan ekspor seperti China dan India. Begitu juga dengan kondisi di dalam negeri yang menjadi pasar mayoritas PTBA. Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak pada penyerapan batu bara domestik," ujar Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, dalam pernyataannya, Rabu (30/9/2020).

Meski kinerja melambat, namun ternyata ada hal yang menarik dalam laporan keuangan PTBA Semester I-2020 yakni pos kas dan setara kas perusahaan sangatlah jumbo yakni mencapai Rp 8,6 triliun sehingga menjadi pos mayoritas aset lancar PTBA sebesar 74% dari total aset lancar atau 32% dari total aset PTBA yang berada di kisaran Rp 26,8 triliun.

Tingginya kas perusahaan dapat ditranslasikan menjadi jumlah kas per saham sebesar Rp 750/saham yang tentunya sangat atraktif mengingat harga PTBA saat ini hanya berada di kisaran Rp 1.955/saham.

Besarnya kas perusahaan juga menjaga PTBA dari ancaman gagal bayar hutang jangka pendeknya. Tercatat Cash Ratio PTBA berada di kisaran 113% yang artinya PTBA memiliki cukup kas atau setara kas untuk melunasi seluruh hutang jangka pendeknya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Laba PTBA Lompat 58% Jadi Rp12 T di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular