Aneh! Rupiah Lesu di Pasar Spot, Tetapi Perkasa di NDF

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 September 2020 12:18
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berfluktuasi tetapi cenderung melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan di pasar spot Selasa (29/9/2020). Tetapi di pasar non-deliverable forward (NDF), Mata Uang Garuda justru perkasa.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.850/US$, dan sempat menguat 0,07% ke Rp 14.840/US$. Tetapi kurang dari tempo 1 jam, rupiah sudah balik melemah 0,34% ke Rp 14.900/US$.

Tidak lama kemudian, rupiah kembali stagnan di Rp 14.850/US$ dan bertahan hingga pukul 12:00 WIB.

Dolar AS sebenarnya sedang terkoreksi saat ini. Kemarin indeks dolar AS melemah 0,38%, turun dari level terkuat dalam 2 bulan. Penguatan bursa saham AS menjadi salah satu pemicu pelemahan the greenback.

"Dolar AS diperdagangkan berlawanan arah dengan pasar saham. Saat pasar saham naik, dolar AS melemah," ujar Axel Merk, Presiden Merk Investment yang berbasis di California, seperti dikutip dari Reuters.

Penguatan di pasar saham menunjukkan risk appetite pelaku pasar sudah kembali. Makanya aset aman (safe haven) seperti dolar AS jadi kekurangan peminat.

Pelaku pasar menyambut positif kabar seputar pembahasan stimulus fiskal AS yang terkatung-katung hampir dua bulan. Nancy Pelosi, Ketua House of Representatives (salah satu dari dua kamar legislatif di AS), mengungkapkan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akhir pekan lalu.

"Saya masih berharap Partai Demokrat dan Gedung Putih menemukan titik temu. Dia (Mnuchin) harus datang lagi dengan dana yang lebih banyak agar ini bisa selesai," kata Pelosi dalam wawancara dengan MSNBC.

Risk appetite yang membaik juga seharusnya membuat rupiah perkasa kembali, dan memang sudah perkasa di pasar NDF. Nilai tukar rupiah di berbagai periode di pasar NDF mengalami penguatan siang ini dibandingkan sore kemarin, beberapa saat setelah pasar dalam negeri ditutup. Penguatan tadi pagi bahkan lebih besar ketimbang siang ini.

PeriodeKurs 28 September (15:08 WIB)Kurs 29 September (11:54 WIB)
1 PekanRp14.948,40Rp14.907,0
1 BulanRp15.006,70Rp14.959,9
2 BulanRp15.075,40Rp15.014,8
3 BulanRp15.129,40Rp15.089,6
6 BulanRp15.324,60Rp15.266,8
9 BulanRp15.487,70Rp15.433,3
1 TahunRp15.680,20Rp15.639,3
2 TahunRp16.420Rp16.360,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Itu artinya, pelemahan rupiah terjadi akibat faktor dari dalam negeri. Ada kemungkinan permintaan valuta asing (valas) di dalam negeri sedang mengalami peningkatan di penghujung kuartal III-2020 untuk kebutuhan korporasi, sehingga nilai tukar rupiah jadi lesu.


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular