Labil Tingkat Dewa, Dibuka Hijau IHSG Tiba-tiba Merah

Tri Putra, CNBC Indonesia
28 September 2020 09:23
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (28/9/20) dibuka hijau 0,35% di angka 4.962,95. Selang 12 menit IHSG sudah balik ke zona merah turun 0,30% 4.931,56.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 51 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,1 triliun

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 10 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 16 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) dengan beli bersih sebesar Rp 23 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan net buy sebesar Rp 10 miliar.

Selanjutnya bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Nikkei di Jepang terapresiasi 0,69%, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,48%, sedangkan Indeks STI di Singapura terbang 0,78%.

Dari busa acuan global Paman Sam, saham-saham teknologi kembali menyelamatkan Wall Street Jumat (25/9/2020). Bahkan, mengangkat indeks utama lebih dari 1%.

Indeks Nasdaq misalnya naik 2,3% atau sekitar 241,20 poin menjadi 10,913,56. Sagam Apple Inc (AAPL), Microsoft Corp (MSFT) dan Amazon.com Inc (AMZN) memimpin kenaikan hingga 2,1%.

Namun sayangnya Dow Jones dan S&P 500, meski juga di zona hijau, masih membukukan penurunan mingguan terpanjang dalam satu tahun. Karena ketakutan akan perlambatan ekonomi.

Dow naik 1,34% atau 358,52 poin ke 27.173,96. Sedangkan S&P 500 naik 1,60% atau 51,87 poin ke 3.298,46.

Menurut sejumlah pengamat saham teknologi memang masih akan diburu hingga 2021. Itulah sebabnya Nasdaq bisa melaju kencang.

"Investor melihat jangka panjang dan percaya teknologi tetap menjadi pilihan investasi," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York dikutip dari Reuters.

Secara general, analis lain menilai kenaikan seluruh indeks memang tak menunjukkan momentum yang lebih luas. Investor tetap gelisah dengan kegagalan lanjutan dari anggota parlemen AS di Washington untuk menyetujui stimulus lebih banyak guna membantu ekonomi AS yang terpukul.

"Pasar telah berada di bawah tekanan untuk sementara waktu dan hanya mengejar sedikit perburuan harga murah pada hari Jumat," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities dikutip AFP.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular