Tumben Batu Bara Tahan Banting, Sejengkal Lagi ke US$ 60/ton

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
24 September 2020 10:30
An undated handout photo of Whitehaven Coal's Maules Creek coal mine in New South Wales, Australia.   Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: Tambang batubara Maules Creek Whitehaven Coal di New South Wales, Australia (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara termal Newcastle untuk kontrak yang aktif diperdagangkan masih lanjut menguat kemarin, Rabu (23/9/2020). Kini harga batu bara semakin dekati level US$ 60/ton.

Harga batu bara ditutup menguat 0,42% ke US$ 59,4/ton. Batu bara menguat dalam tujuh hari perdagangan secara beruntun dan kini menjadi level tertinggi sejak lima bulan terakhir atau tepatnya sejak 14 April 2020.

Ketatnya pasokan batu bara domestik China membuat harga batu bara lokalnya melambung tinggi. Bahkan saking tingginya, selisih (spread) antara harga batu bara patokan China dan Australia berada pada rentang paling lebar di bulan ini.

Harga batu bara termal untuk nilai kalori 5.500 Kcal/kg yang diimpor dari Australia sempat menyentuh level US$ 39,35/ton lebih rendah dari harga batu bara domestik China untuk nilai kalori yang sama 11 September lalu.

Hal ini membuat para konsumen dan pembeli batu bara China mengimpor dari Australia karena lebih menguntungkan. Permintaan China telah pulih dalam dua minggu terakhir karena pelaku pasar memperkirakan Beijing akan mencabut pembatasan.

Minat China terhadap batu bara lintas laut (seaborne) dapat tetap kuat dalam beberapa minggu mendatang, karena ada tanda-tanda bahwa otoritas bea cukai tampaknya akan melonggarkan pembatasan impor.

Pihak berwenang di pelabuhan Guangzhou dan Fuzhou di provinsi Guangdong dan Fujian di China selatan masing-masing sedang melihat berapa banyak stok batu bara impor yang menunggu untuk bea cukai di pelabuhan.

Langkah tersebut dapat menandakan kemungkinan pelonggaran pembatasan impor, sementara pelabuhan Guangzhou dapat menghapus 1,5 juta ton batu bara impor yang ditimbun, kata pelaku pasar.

Di sisi lain pemerintah setempat juga terus berupaya untuk menggenjot produksi batu baranya agar bisa mencukupi kebutuhan domestik serta membuat harganya turun ke level di mana tidak menggerus margin perusahaan utilitas maupun penambang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Rata-Rata Batu Bara Diproyeksi Lebih Rendah Pada 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular