Fantastis! Antam Garap Emas di Gunung Papua Rp 200 T?

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
23 September 2020 12:58
Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, milik Antam (Doc.Antam)
Foto: Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, milik Antam (Doc.Antam)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) disebutkan bakal mengelola Gunung Emas di Papua bernama Blok Wabu yang merupakan bekas lahan tambang yang dikelola PT Freeport Indonesia.

Info dari sumber CNBC Indonesia, potensi cadangan emas dari Blok Wabu, Papua ini bernilai hingga US$ 14 miliar atau sekitar Rp 207,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$).

Sumber itu juga mengatakan hitungan kasar, bahwa margin rata-rata tambang emas mencapai 30%. Artinya Antam bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 62,16 triliun selama mengelola tambang emas di Papua ini.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (22/09/2020) mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, agar Antam bisa mengelola bekas lahan tambang yang dikelola Freeport Indonesia, yakni Blok Wabu.

Menurut Erick ini perlu dilakukan agar Antam tidak hanya mengandalkan bisnis perdagangan (trading) emas, tetapi juga mengelola tambang emasnya sendiri.

Apalagi, imbuhnya, jumlah karyawan Antam mencapai seribuan, sangat sayang bila tidak mengelola tambang sendiri.

"Makanya, kemarin kita kirim surat ke Menteri ESDM, sebagai perusahaan BUMN kita mengharapkan, kami koordinasi juga dengan Kepala BKPM agar alokasi yang sudah diberikan Freeport kepada negara, diprioritaskan kepada BUMN untuk masalah pengelolaan emas itu. Sehingga kita secara konkret Antam ini bukan trading company, tapi juga perusahaan tambang emas," katanya.

Dia menyayangkan besarnya sumber daya emas yang dimiliki Tanah Air, namun tidak dikelola oleh BUMN tambang.

"Sangat menyakitkan kalau kita lihat bagaimana prospek emas di Indonesia menjadi salah satu supply yang besar. Dan dalam kondisi seperti ini harga emas sangat baik. Karena itu kita memberanikan diri untuk masuk ke dalam lahan eks-Freeport," tuturnya.

Blok Wabu merupakan salah satu wilayah tambang Freeport Indonesia yang dikembalikan kepada pemerintah pusat pada 2015 lalu. Hal ini dilakukan Freeport sebagai upaya dari kewajiban penciutan lahan operasi tambang perusahaan.

Saat itu luas lahan tambang Freeport mencapai 212.950 hektar, lalu sesuai permintaan pemerintah, wilayah diciutkan menjadi 90.360 hektar. Mengutip dari berbagai sumber, Blok Wabu memiliki luas 10.700 hektar dan potensi sebesar 4,3 juta ton bijih emas berkadar emas (Au) 2,47 gram per ton.

Saat ini Antam disebutkan sedang memproses Kompensasi Data Informasi (KDI) dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM guna memperoleh data spesifik tentang Blok Wabu ini.

Berdasarkan keterangan ESDM, Kompensasi Data Informasi merupakan gabungan dari data dan prospek di mana harga KDI dihitung berdasarkan data dan informasi luas wilayah, tipe deposit, status wilayah, dan jarak loading/trans shipment. Harga KDI WIUP/WIUPK Eksplorasi ditetapkan berdasarkan Formula Perhitungan Harga KDI yang diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal Kepmen ESDM Nomor 1805.K/30/Mem/2018.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Grasberg, Antam Mau Garap Gunung Emas Perawan Papua!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular