Bukan Grasberg, Antam Mau Garap Gunung Emas Perawan Papua!

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
23 September 2020 11:17
Kawasan Pegunungan Tengah, Papua (CNBC Indonesia/Suhendra)
Foto: Kawasan Pegunungan Tengah, Papua (CNBC Indonesia/Suhendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengirim surat ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, agar PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selaku BUMN tambang bisa mengelola eks lahan tambang yang dikelola PT Freeport Indonesia.

Ternyata, yang dimaksud eks lahan tambang Freeport tersebut bukan lah area Grasberg yang masih dioperasikan Freeport, melainkan sebuah gunung emas perawan bernama Blok Wabu di Papua.

Pada 2015 lalu PT Freeport Indonesia telah mengembalikan Blok Wabu kepada pemerintah pusat sebagai upaya dari kewajiban penciutan lahan operasi tambang perusahaan.

Saat itu luas lahan tambang Freeport mencapai 212.950 hektar, lalu sesuai permintaan pemerintah, wilayah diciutkan menjadi 90.360 hektar. Salah satu blok tambang yang dikembalikan Freeport saat itu yaitu Blok Wabu. Mengutip sejumlah sumber, Blok Wabu memiliki luas 10.700 hektar dan potensi sebesar 4,3 juta ton bijih emas berkadar emas (Au) 2,47 gram per ton.

"Makanya kemarin kita kirim surat ke Menteri ESDM, sebagai perusahaan BUMN kita mengharapkan, kami koordinasi juga dengan Kepala BKPM agar alokasi yang sudah diberikan Freeport kepada negara, diprioritaskan kepada BUMN untuk masalah pengelolaan emas itu. Sehingga kita secara konkret Antam ini bukan trading company, tapi juga perusahaan tambang emas," jelas Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (22/09/2020).

Dia menyayangkan sumber daya emas yang dimiliki Tanah Air saat ini memiliki jumlah yang sangat besar, namun perusahaan tambang pelat merah justru tidak memiliki tambang sendiri.

"Sangat menyakitkan kalau kita lihat bagaimana prospek emas di Indonesia menjadi salah satu supply yang besar. Dan dalam kondisi seperti ini harga emas sangat baik. Karena itu kita memberanikan diri untuk masuk ke dalam lahan eks-Freeport. Jadi itu untuk masalah Antam," imbuhnya.

Menurut sumber CNBC Indonesia, saat ini Antam tengah meminta Kompensasi Data Informasi (KDI) Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Secara kinerja, pada semester I-2020 ini, Aneka Tambang mencatatkan laba bersih hanya mencapai Rp 84,82 miliar, berkurang hingga 80,18% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 428 miliar.

Penurunan laba bersih itu seiring dengan jumlah penjualan Antam yang melorot pada periode 6 bulan pertama tahun ini.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fantastis! Antam Garap Emas di Gunung Papua Rp 200 T?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular