Bangkit dari Kubur, Harga Minyak Sepekan Melesat 10% Lebih

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
20 September 2020 15:20
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pada pekan ini melesat dan kembali ke atas US$ 40/barel. Organisasi negara pengekspor minyak ditambah Rusia atau OPEC+, kembali mengambil langkah-langkah untuk mencegah harga minyak jatuh. 

Minggu ini, harga minyak jenis brent menguat 8,34% secara point-to-point ke level US$ 43,15. Dalam periode yang sama, yang jenis light sweet melesat 10,13% ke US$ 41,11.

Harga minyak naik kembali pada pekan ini karena OPEC dan sekutunya (OPEC+) mengatakan kelompok produsen akan menindak negara-negara yang gagal mematuhi pemotongan produksi dan berencana mengadakan pertemuan luar biasa pada bulan Oktober jika pasar minyak semakin melemah.

Setelah jatuh di awal sesi akibat peningkatan produksi minyak Teluk Meksiko menyusul Badai Sally, patokan minyak mentah berbalik arah ke zona positif didukung oleh komentar dari OPEC.

"Meskipun tidak ada amandemen kesepakatan pemotongan pasokan saat ini yang telah diusulkan oleh OPEC+ hari ini, kelompok produsen memberi kesan bahwa mereka tidak menyapu masalah," kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen, mengutip Reuters.

Panel produsen utama, termasuk Arab Saudi dan Rusia, tidak merekomendasikan perubahan apa pun pada target pengurangan produksi mereka saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari (bpd) atau sekitar 8% dari permintaan global.

Panel menekan negara-negara yang kurang patuh seperti Irak, Nigeria dan Uni Emirat Arab untuk memotong lebih banyak outputnya guna mengkompensasi kelebihan produksi pada Mei-Juli, sambil memperpanjang periode kompensasi dari September hingga akhir Desember.

Kabar dari OPEC ini membuat pasar mengesampingkan kembalinya aktivitas produksi lepas pantai AS setelah Badai Sally melewati Teluk Meksiko.

Perusahaan energi AS mulai mengembalikan awaknya ke anjungan minyak lepas pantai di Teluk Meksiko setelah Badai Tropis Sally menghentikan operasinya selama lima hari. Dampak penghentian operasional tersebut diperkirakan menurunkan output hampir 500 ribu bpd.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minus, Beli Minyak Dapat Duit!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular