Dapat Kontrak Rp 11 T, Saham PTPP kok Malah Babak Belur?

tahir saleh, CNBC Indonesia
17 September 2020 14:37
foto : www.pt-pp.com
Foto: www.pt-pp.com

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan konstruksi BUMN, meraih kontrak baru sampai dengan Agustus sebesar Rp 11,24 triliun. Pencapaian tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar 84% dan anak perusahaan 16%.

Beberapa proyek yang berhasil diraih PTPP sampai dengan Agustus 2020 antara lain Pembangunan Refinery Development Master Plan Joint Operation (RDMP JOsebesar Rp 1,80 triliun, SPAM (sistem penyediaan air minum) Pekanbaru sebesar Rp 1,26 triliun, dan Bogor Apartement sebesar Rp1,17 triliun.

Lainnya yakni Sirkuit Mandalika sebesar Rp817 miliar, Sport Centre Banten Rp794 miliar, SGAR (smelter grade alumina refinery) Alumina Rp660 miliar, RDMP Reguler Rp 576 miliar, Jalan Kendari- Toronipa Rp 412 miliar, Muara Bakah Pipeline and Refinery Rp 290 miliar, Dual Fuel Power Plant Freeport 80 MW Rp 261 miliar, PLBN (Pengembangan Pos lintas Batas Negara) Long Nawang (Kalimantan Utara) Rp 204 miliar, dan lainnya.

"Perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 11,24 triliun sampai dengan akhir bulan Agustus 2020. Manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai. Hal tersebut terlihat dari bermunculannya proyek-proyek baru yang diraih oleh Perseroan di masa pandemic Covid-19 ini," ujar Novel Arsyad Direktur Utama PTPP, dalam keterangan resmi, Kamis (17/9/2020).

Meski mendapatkan kontrak baru, saham perusahaan belum mendapatkan "angin segar". Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham PTPP pada sesi II pukul 14.06 WIB, Kamis ini masih turun 1,78% di level Rp 830/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,15 triliun.

Dalam sepekan terakhir, saham induk PT PP Properti Tbk (PPRO) ini minus 2,35%, dan sebulan terakhir turun 18,63%. Secara tahun berjalan atau year to date, saham PTPP ambles 54,64%. Asing tercatat sudah menjual saham PTPP sebesar Rp 302,66 miliar di semua pasar hingga Kamis ini sejak awal tahun.

Manajemen PTPP menyampaikan, sampai dengan Agustus 2020, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru perseroan dengan kontribusi sebesar 46%, disusul oleh pemerintah 32% dan Swasta 22% dari total perolehan kontrak baru.

Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 32%, migas 24%, jalan dan jembatan 16%, irigasi 15%, pembangkit listrik (power plant) sebesar 9%, industri sebesar 3%, dan lain-lain sebesar 2%.

 


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh Laba PTPP Ambles 84% Jadi Rp 129 M di 2020, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular