Pajak Mobil Bakal Nol Persen, Gerak Saham Otomotif Liar

Tri Putra, CNBC Indonesia
16 September 2020 11:27
Volkswagen export cars are seen in the port of Emden, beside the VW plant, Germany March 9, 2018.  REUTERS/Fabian Bimmer
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten yang bergerak di sektor otomotif maupun sektor pendukungnya bergerak bervariatif pada perdagangan hari ini saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,72%. Saham otomotif bergerak hijau menyambut kabar bahwa pajak mobil akan ditekan hingga 0% serta mulai pulihnya penjualan otomotif di Tanah Air.

Terpantau kenaikan hari ini dipimpin oleh duo emiten otomotif Grup Salim yakni PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS).

IMAS berhasil terbang 6,47% ke level Rp 740/unit sedangkan anak usahanya IMJS tidak mau kalah dengan kenaikan 4,62% ke level Rp 272/unit.

Sedangkan untuk 'raja' kapitalisasi pasar emiten otomotif PT Astra Internasional Tbk (ASII) masih terkoreksi tipis 0,62% ke level Rp 4.790/unit, sedangkan anak usahanya yang bergerak di bidang spare part otomotif yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga masih terkoreksi tipis 0,58% ke level Rp 860. Meskipun terkoreksi kedua emiten ini masih mampu outperform terhadap IHSG mengingat indeks acuan Ibu Pertiwi tersebut terkoreksi cukup parah yakni 0,72% pada perdagangan hari ini.

Sentimen positif sendiri baru saja datang untuk sektor otomotif di Indonesia setelah harga mobil baru diprediksi bakal terjun bebas jika pemerintah jadi memberikan pajak 0%. Kementerian perindustrian (Kemenperin) sedang mendorong penurunan pajak sampai 0% terhadap mobil baru.

"Misalnya saja untuk PKB (pajak kendaraan bermotor) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Misal Avanza bisa turun Rp 15 juta-20 juta tergantung model, lumayan," Ujar Ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/9).

"Jadi kami diskusi dengan Kemenperin. Ada dua hal, pertama PPnBM kita minta keringanan pajak barang mewah untuk pajak-pajak yang diproduksi di Indonesia. kedua kita juga ingin harga on the road ada relaksasi. PKB, bea balik nama bisa dapat support government, ini address ke kemendagri. PPnBM ke Kemenkeu ini dikoordinasikan Kemenperin di bawah Pak menteri langsung," sebutnya.

Namun, Yohannes mengingatkan bahwa rencana ini masih dalam sebatas wacana. Komunikasi dengan pemerintah terus berjalan, baik pemerintah pusat maupun daerah. Ia berharap adanya relaksasi ini bisa diberikan hingga kuartal pertama tahun 2021 mendatang

Selain itu sentimen lainya datang dari data penjualan mobil secara bulanan mengalami tren kenaikan setidaknya sejak Juni 2020.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) mencatat penjualan mobil pada Agustus 2020 tercatat 37.277 unit, naik 47% dari Juli yang hanya 25.283 unit. Secara tahunan penjualan Agustus masih turun 58% dari Agustus 2019 yang sempat menembus 90.568 unit.

Namun, capaian ini masih jauh lebih buruk dari Juli 2020, Gaikindo mencatat penjualan mobil pada Juli 2020 ada kenaikan bila secara bulanandibandingkan Juni 2020 sampai 100,2%, dari 12.623 unit pada Juni, menjadi 25.283 unit. Artinya ada perlambatan pertumbuhan. Apalagi bila dibandingkan dengan penjualan m to m Juni terhadap Mei 2020 yang naik 255%.

Sedangkan secara tahunan penjualan mobil Agustus masih lebih baik dibandingkan penjualan Juli 2020 yang sampai turun 71,5% dibandingkan Juli 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular