Lupakan PSBB, Pelaku Pasar Ramal IHSG Tarik Gas Lagi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 September 2020 08:44
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (14/9/20) ditutup terbang 2,89% ke level 5.161,82. Dampak pemberlakuan PSBB total yang ternyata tidak terlalu total oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 324 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 9,7 triliun.

Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, sentimen datang dari ditunjuknya Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru dengan suara mayoritas menggantian Shinzo Abe yang mundur karena masalah kesehatannya. Suga menyebutkan akan melanjutkan Abenomics.

Hal yang menjadi sorotan adalah Perdana Menteri baru ini bertekad untuk menjaga hubungan baiknya dengan Amerika yang dimana hal tersebut dilakukan sebagai prioritas kebijakan luar negerinya. Namun dia juga berkeinginan untuk menjalin hubungan lebih intim lagi dengan China, hal ini memunculkan spekulasi kecemburuan Amerika.

Beralih ke sentimen lainnya ada realisasi anggaran PEN untuk UMKM sudah mencapai 91,4% dari Rp 123 triliun. Sedangkan untuk sektor kesehatan mencapai 31,6% dari alokasi Rp 87,5 triliun.

Melihat progress yang cukup signifikan, kami melihat pada kuartal III ini, memang focus dari pemerintah adalah pemulihan ekonomi khususnya usaha kecil dimana segmen tersebut dinilai dapat mendorong daya beli masyarakat dan juga lapangan kerja yang lebih besar.

Artha Sekuritas mengungkapkan, investor masih menunggu keputusan The Fed dan Bank Indonesia terkait kebijakan suku bunga. Ini akan membuat pergerakan indeks cenderung terbatas.

Secara teknikal candlestick membentuk long white body dan stochastic membentuk golden cross mengindikasikan potensi melanjutkan rebound. Namun diperkirakan penguatan bersifat sementara di tengah banyaknya ketidakpastian dari luar negeri dan dampak dari pemberlakuan kembali PSBB total.

Reliance Sekuritas menyebutkan The Fed minggu ini diharapkan untuk mempertahankan sikap dovish pada kebijakan karena investor mencari tanda-tanda ekonomi global pulih dari pandemi. Investor juga akan menanti data produksi industri dan penjualan ritel China akan dirilis pada hari ini sebagai acuan kondisi ekonomi saat Asia.

Secara teknikal pergerakan IHSG berhasil break out Moving Average 50 hari sebagai konfirmasi penguatan lanjutan kelevel target Moving Average 20 dan 200 hari.

Indikator stochastic membentuk pola golden-cross pada area oversold dengan indikator RSI yang bergerak bullish reversal momentum sehingga selanjutnya secara teknikal IHSG masih berpotensi menguat dengan support 5.145 dan resistance di 5.240.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular