Analisis Teknikal

Bad News di Mana-mana! Rupiah Berisiko ke Atas Rp 14.900/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 September 2020 08:45
Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin (10/9/2020), bahkan sempat mendekati Rp 14.900/US$.

Meski di akhir perdagangan berhasil memangkas pelemahan hingga 0,27% menjadi 14.820/US$, tetapi rupiah sekali lagi menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Artinya dalam 3 hari terakhir, rupiah selalu menjadi yang terburuk.

Rupiah mengalami tekanan akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang kembali diterapkan di Jakarta. Kemarin malam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengumumkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September.

Pengumuman tersebut memberikan efek kejut pada perdagangan kemarin, dan sepertinya masih akan berlanjut pada hari ini, Jumat (11/9/2020).

Mendapat tekanan dari eksternal, rupiah juga akan terpukul dari eksternal, sebabnya sentimen pelaku pasar sedang memburuk yang tercermin dari ambrolnya bursa saham AS (Wall Street) pada perdagangan Kamis waktu setempat, dan diikuti bursa utama Asia pagi ini.

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih akan terus mengalami tekanan selama tertahan di atas US$ 14.730/US$.

Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).

Sementara itu indikator stochastic kini bergerak naik mendekati wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Seperti disebutkan sebelumnya, selama tertahan di atas level Rp 14.730/US$, rupiah masih akan tertekan, dengan resisten terdekat berada di Rp 14.835/US$. Jika resisten tersebut dilewati, rupiah berisiko menuju Rp 14.900 hingga 14.930/US$.

Bahkan tidak menutup kemungkinan rupiah terus melemah menuju Rp 15.090 sampai Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%.

Sementara itu support terdekat berada di Rp 14.790/US$, penembusan ke bawah level tersebut akan membuka peluang rupiah menguat ke Rp 14.730/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular