
Jakarta PSBB Total, Duh...Rupiah Menerawang ke Rp 15.000/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah 0,14% melawan dolar Amerika Serikat ke Rp 14.780/US$ pada perdagangan Rabu kemarin. Sentimen pelaku pasar yang memburuk, serta data ekonomi dalam negeri yang menunjukkan resesi semakin nyata membuat rupiah sempat melemah ke atas Rp 14.800/US$.
Sentimen negatif lainnya datang dari dalam negeri. Kemarin malam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengumumkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September. Artinya perkantoran, pabrik, restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan sebagainya terpaksa ditutup lagi.
Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juli 2020, dengan judul The Long Road to Recovery memperkirakan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2% pada 2020 jika resesi global ternyata lebih dalam dan pembatasan sosial (social distancing) domestik lebih ketat.
"Ekonomi Indonesia bisa saja memasuki resesi jika pembatasan sosial berlanjut pada kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 dan/atau resesi ekonomi dunia lebih parah dari perkiraan sebelumnya," tulis laporan Bank Dunia.
Dengan demikian, Indonesia hampir pasti mengalami resesi di kuartal ini. Bahkan, produk domestik bruto (PDB) di kuartal IV juga berisiko terkontraksi jika PSBB total berlangsung hingga bulan depan. Maklum saja, kontribusi Jakarta terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR tertahan di atas US$ 14.730/US$ yang merupakan kunci pergerakan, sehingga tekanan masih besar.
Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).
Sementara itu indikator stochastic kini bergerak naik mendekati wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Seperti disebutkan sebelumnya, level Rp 14.730/US$ menjadi kunci pergerakan. Selama tertahan di atasnya, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.800/US$, hingga Rp 14.835/US$.
Bahkan tidak menutup kemungkinan rupiah terus melemah menuju Rp 15.090 sampai Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%.
Level Rp 14.730/US$ kini menjadi support terdekat, jika dilewati rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.700/US$, dan target selanjutnya ke Rp 14.660/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
