Tanda-tanda RI Resesi & Pesan Menenangkan Sri Mulyani

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
08 September 2020 10:23
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terang-terangan menyebutkan, bahwa perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 kemungkinan besar masih negatif. Perekonomian di kuartal III ini diramal akan berada di kisaran -2% hingga 0%.

Jika perekonomian di kuartal III negatif maka Indonesia akan resmi masuk jurang resesi. Sebab, perekonomian di kuartal II-2020 juga negatif 5,34%.

Namun, Sri Mulyani menekankan bahwa resesi bukanlah hal yang buruk. Apalagi semua instrumen kebijakan akan dilakukan oleh pemerintah agar perekonomian tetap berjalan.

"Kalau secara teknikal kuartal III ini kita di zona negatif maka resesi terjadi. Namun tidak berarti kondisinya sangat buruk," ujarnya di gedung DPR RI, Senin (7/9/2020).

Menurutnya, perekonomian Indonesia kemungkinan masih negatif karena konsumsi masyarakat dan investasi masih belum pulih secara signifikan.

Meski demikian, ia yakin kontraksi tidak akan sedalam kuartal II-2020. Sebab, kontraksi sektor pendorong perekonomian pada Juni hingga Agustus tidak sedalam April-Mei lalu.

Apalagi bantuan atau stimulus yang diberikan pemerintah melalui program pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan tetap digenjot, sehingga diharapkan konsumsi hingga investasi bisa kembali tumbuh setidaknya ke arah netral.

"Karena satu bulan terakhir terjadi kenaikan cukup baik maka bisa berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal III lebih baik dibanding kuartal II yang kontraksi cukup dalam -5,3%," jelasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LIVE! Sri Mulyani Buka-bukaan Jurus RI Hadapi Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular