
Aksi Ambil Untung Mendera, Wall Street Dibuka Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif cenderung melemah pada perdagangan Senin (31/8/2020), menyusul aksi ambil untung pemodal setelah indeks bursa menguat hingga 8%.
Indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 96,2 poin (+0,3%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 10 menit kemudian menjadi 116,84 poin (-0,41%) ke 28,537,03 dan S&P 500 melemah 3,75 poin (-0,11%) ke 3,504,26. Namun, Nasdaq menguat 5,82 poin (+0,05%) ke 11.701,45.
Indeks S&P 500 menguat 7,2% sepanjang bulan berjalan, menuju kinerja terbaik sejak 1984. Sementara itu, indeks Dow Jones melesat lebih dari 8% bulan ini dan menuju bulan Agustus terbaiknya dalam 36 tahun terakhir.
Secara teknikal, Indeks S&P 500 telah mengonfirmasi terbentuknya pasar bullish sedangkan indeks Dow Jones telah menghapus kerugiannya sepanjang tahun 2020, dan kemarin terhitung menguat 0,4% secara tahun berjalan (year to date/YTD).
Dua saham teknologi ramai diperdagangkan pada Senin karena telah melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split), yakni saham Apple dan Tesla. Keduanya menguat di pembukaan, masing-masing sebesar 2% dan 0,7%.
"Pejabat The Fed [bank sentral AS] terus mendorong pasar saham lebih tinggi dengan berkomitmen mempertahankan suku bunga acuan mendekati level nol persen untuk waktu yang sangat lama," tutur Ed Yardeni, Kepala Perencana Investasi Yardeni Research, dalam laporan riset, sebagaimana dikutip CNBC International.
Awal bulan ini, The Fed memangkas suku bunga acuan mendekati nol dan terus menggencarkan pembelian aset untuk mendorong ekonomi di tengah pandemi. Pekan lalu bank sentral merilis pendekatan kebijakan inflasi yang menunjukkan suku bunga acuan bakal ditahan lebih lama.
Sementara itu, Warren Buffett mengumumkan bahwa perusahaannya Berkshire Hathaway telah membeli saham hingga lebih dari 5% di lima perusahaan utama Jepang, yakni Itochu Corp., Marubeni Corp., Mitsubishi Corp., Mitsui & Co., dan Sumitomo Corp.
Kelimanya adalah perusahaan pengimpor bahan mentah mulai dari makanan hingga logam dan memprosesnya menjadi produk bahan baku untuk dipasok ke para pelaku industri dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?