
Efek Covid, PGN Tunda Ekspor LNG ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), subholdingĀ gas PT Pertamina (Persero), menunda ekspor gas alam cair (LNG) ke Sinopec, perusahaan minyak dan gas bumi di China, menjadi 2021 dari rencana semula dilakukan tahun ini.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar menuturkan penundaan ekspor ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
"Memang karena pandemi, tahun ini kami belum melakukan pengiriman kargo ke Sinopec. Harapannya mungkin tahun depan," tuturnya kepada wartawan dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/08/2020).
Pada 11 November 2019, PGN telah menandatangani Perjanjian Pokok Jual Beli LNG dengan Sinopec untuk pengiriman LNG pada 2020. Setidaknya enam kargo LNG diharapkan bisa dikirimkan PGN ke China tahun ini.
Namun demikian, dia mengaku potensi ekspor LNG masih terbuka luas. Perusahaan pun kini sedang menjajaki pasar ekspor baru untuk LNG ini, terutama di Asia Selatan.
"Untuk LGN ini memang banyak potensi yang saat ini sedang kami garap, pertama di market (pasar) Asia Selatan. Tapi kami belum bisa sampaikan, masih proses," ujarnya.
Sebelumnya, pada 14 Agustus lalu PGN pernah mengungkapkan bahwa perusahaan berpotensi menjual hingga 27 kargo gas alam cair (LNG) per tahun ke pasar internasional.
Saat itu Syahrial mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan pasar di kawasan Asia Pasifik, terutama di Asia Tenggara. Dia menuturkan proyeksi permintaan LNG di Asia Tenggara ini bisa mencapai 0,5 juta ton per tahun (MTPA) atau setara dengan sembilan kargo.
Selain yang sedang dijajaki itu, perusahaan juga telah menerima respons positif dari pasar internasional lainnya dengan proyeksi permintaan sekitar 18 kargo per tahun.
"Permintaan gas di Asia Pasifik meningkat setiap tahunnya, sebagai negara dengan cadangan gas yang besar, Indonesia dapat memperbesar prospek bisnis gas bumi ke negara-negara Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara," jelas Syahrial dalam keterangan resmi perusahaan pada Jumat (14/08/2020).
Dengan portofolio yang dimiliki dari mulai penyediaan infrastruktur, pemrosesan, transportasi, penyimpanan, bunkering, dan niaga LNG, PGN bertekad mengejar target pengembangan bisnis LNG internasional, khususnya di pasar Asia.
"Targetnya, PGN dapat meningkatkan volume pengelolaan niaga gas bumi untuk perdagangan LNG global hingga sekitar 130 BBTUD (miliar British thermal unit per hari) untuk lima tahun pertama dan akan dikembangkan untuk tahun-tahun berikutnya," bebernya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Pangkas Target Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga