
Mau Jadi Bank Buku IV, Begini Persiapan Bank Permata

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyatakan perseroan akan memenuhi syarat sebagai bank umum kelompok usaha (BUKU) IV usai penggabungan buku dengan Bangkok Bank Indonesia.
Lea Kusumawijaya, Direktur Keuangan Bank Permata menuturkan, saat ini posisi permodalan Bangkok Bank cukup kuat. Integrasi antara BNLI dan Bangkok Bank akan menaikkan modal inti di atas Rp 30 triliun dan memenuhi syarat sebagai bank BUKU IV.
"Untuk permodalan di Bangkok Bank cabang Indonesia cukup kuat, Rp 21 triliun, kalau digabung Bank Permata akan melebihi Rp 40 triliun, otomatis Bank Permata sesudah integrasi akan eligible [memenuhi syarat] menjadi BUKU IV," kata Lea, dalam paparan publik, Kamis (27/8/2020) di Jakarta.
Lea melanjutkan, target integrasi kantor cabang Bangkok Bank cabang Indonesia dan Bank Permata, sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan akan selesai sebelum tutup tahun 2020.
Dia menggambarkan, nantinya pascaintegrasi dengan Bangkok Bank, dengan acuan buku Juni 2020, maka penyaluran kredit akan meningkat menjadi Rp 120 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) di kisaran Rp 124 triliun. Sedangkan, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) akan mengalami perbaikan mendekati 3%.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Bank Permata, Ridha DM Wirakusumah, setidaknya perlu waktu kurang dari setahun untuk naik kelas menjadi bank BUKU IV.
Saat ini, modal inti Bank Permata di kisaran Rp 22 triliun, dengan demikian butuh injeksi modal tambahan Rp 8 triliun lagi. Ada beberapa skema penambahan modal untuk menjadi Bank BUKU IV, antara lain, dengan meningkatkan return earnings Bank Permata, dengan demikian, modal inti perseroan akan semakin kuat.
Selanjutnya, penggabungan buku dengan Bangkok Bank Indonesia yang diperkirakan akan menambah permodalan sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun. Selebihnya adalah rencana dari Bangkok Bank Thailand, sebagai pemegang saham pengendali BNLI untuk menyuntik modal tambahan.
"Seharusnya untuk mencapai Rp 30 triliun tidak terlalu susah, kalau dilihat timing, hopefully tidak sampai satu tahun lagi untuk naik kelas ke BUKU IV," kata Ridha, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (4/6/2020).
(Syahrizal Sidik/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA