
Tak Sekuat yang Dibayangkan, IHSG Sesi I Koreksi Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis (27/8/20) ditutup di zona merah dengan penurunan tipis 0,08% di level 5.336,18 setelah sempat dibuka naik tinggi.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 530 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6,7 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 98 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 80 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 45 miliar dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 7 miliar.
Selanjutnya bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,63%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,40%, sedangkan Indeks STI di Singapura anjlok 0,53%.
Beralih ke bursa efek acuan dunia negeri Paman Sam, Wall Street ditutup bervariatif pada penutupan Rabu (26/8/20) Dow Jones terdepresiasi 0,30%, S&P 200 naik 1,03%, dan Indeks Nasdaq loncat 1,73%.
Sentimen untuk investor yang positif datang dari kabar potensi vaksin corona yang diproduksi oleh Moderna yakni mRNA-1273, yang kandidat vaksinya menunjukkan hasil positif terhadap pasien yang berusia 56 tahun ke atas yakni orang-orang yang paling rentan meninggal diserang pandemi virus corona.
Sementara itu angka jumlah peningkatan pasien positif corona per hari di AS juga semakin di tekan. Tercatat selama bulan Agustus, jumlah rata-rata per hari pasien positif selama seminggu turun dari 400 ribu ke hanya 60 ribu saja dengan pasien per hari turun ke bawah level 3000 saja.
Sedangkan di sektor ekonomi, rilis data order barang-barang tahan lama bulan Juli berhasil tumbuh di atas konsensus yang membuat investor seakin optimis dengan pemulihan ekonomi AS yang akan berlangsung cepat.
Order barang tahan lama di AS berhasil melonjak 11,2% pada bulan Juli, jauh di atas konsensus ekonom yang hanya meramalkan terjadi kenaikan 4,3% saja.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000