Dow Futures Melemah Tipis, Wall Street Bakal Dibuka Volatil

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 August 2020 18:27
Specialist trader Meric Greenbaum works at his post on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., March 22, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (26/8/2020) melemah, setelah indeks S&P 500 sukses mencetak rekor tertinggi baru.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average mengindikasikan indeks acuan bursa saham AS tersebut bakal melemah 50 poin pada pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 cenderung flat sedangkan Nasdaq menguat.

Perusahaan piranti lunak Salesforce melaporkan lonjakan laba bersih setelah penutupan pasar kemarin. Harga saham calon konstituen Dow Jones itu pun meroket lebih dari 13% di sesi pasca penutupan karena pendapatan dan laba bersihnya kinerjanya melampaui ekspektasi pasar.

Salesforce akan menggantikan Exxon Mobil di indeks Dow Jones. Perubahan komposisi konstituen indeks tersebut terjadi setelah pemecahan nilai nominal saham Apple yang mengurangi, bobot sahamnya terhadap indeks Dow Jones.

Indeks S&P 500 kemarin naik 0,36%, ke level tertingginya yang ke-17 pada tahun 2020. Indeks Nasdaq juga menyentuh rekor tertinggi baru setelah menguat 0,76%. Emiten HP Enterprise melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi.

"Pendorongnya adalah penurunan yang persisten kasus Covid-19, harapan terapi baru yang dijalankan, dan kemajuan terbaru negosiasi dagang dengan China," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.

China dan AS akan memulai negosiasi pada Selasa. Dalam pernyataan resmi, Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa kedua belah pihak membuat "kemajuan dan berkomitmen mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan kesuksesan kesepakatan dagang fase 1.

Investor juga menanti pidato Kepala Federal Reserve Jerome Powell dalam ajang Jackson Hole, Wyoming. Dia akan memberikan arahan seputar kebijakan bank sentral untuk mendorong inflasi di level yang sehat, sementara pelaku pasar menanti tanda munculnya stimulus lanjutan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Melemah Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular