Investasi Vale Tahun Ini Diperkirakan Turun Hingga 34%

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
26 August 2020 16:29
Vale Internasional Nikel
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan tambang dan pengelola pabrik pengolahan dan pemurnian nikel, memperkirakan belanja modal (capital expenditure/ Capex) tahun ini turun hingga 34% menjadi US$ 110-120 juta dibandingkan US$ 166,6 juta pada 2019.

Hal ini diungkapkan Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto saat konferensi pers secara virtual pada Rabu (26/08/2020).

"Capex tahun ini tidak akan sebesar tahun lalu, mungkin di kisaran US$ 110 -120 juta. Ini angka yang kami targetkan pada 2020," tuturnya.

Ia mengatakan adanya keputusan efisiensi belanja modal membuat serapan anggaran kapital lebih rendah. Sampai dengan kuartal II 2020 ini menurutnya realisasi belanja modal baru mencapai US$ 44 juta.

Lebih lanjut ia mengatakan sebagian besar belanja modal ini digunakan untuk peremajaan alat-alat pertambangan dan rebuild tanur.

"Sebagian besar dialokasikan untuk peremajaan alat di mining," ujarnya.

Meski investasi tahun ini diperkirakan menurun dibandingkan tahun lalu, namun menurutnya produksi nikel matte Vale Indonesia tahun ini akan melebihi target awal. Produksi nikel matte pada tahun ini diperkirakan naik menjadi 73.000 ton, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 71.000 ton.

Dia mengatakan, proyeksi lebih tingginya produksi tahun ini dikarenakan perusahaan menunda pelaksanaan perawatan tanur listrik 4 ke kuartal 2021 dari rencana awal yang akan dilakukan tahun ini.

"Karena kami putuskan tunda pelaksanaan rebuild tanur unit 4, salah satu projek yang kami rencanakan di tahun ini, maka kami akan produksi lebih tinggi, kisarannya di angka 73 kilo (73.000) ton," tuturnya

Pada semester I 2020 Vale memproduksi nikel matte 36.315 ton, naik 18,2% dari 30.711 ton pada semester I 2019. Sementara penjualan nikel matte sebesar 36.600 ton pada paruh pertama tahun ini, naik 18,7% dibandingkan 30.832 ton pada periode yang sama tahun lalu (Year on Year/ YoY).

Adapun harga rata-rata nikel matte sebesar US$ 9.815 per ton, naik tipis dibandingkan semester I 2019 yang sebesar US$ 9.479 per ton. Dengan faktor tersebut, perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$ 360.4 juta, naik 23,3% dibandingkan US$ 292,2 juta pada periode yang sama tahun lalu. Perusahaan pun berhasil mencetak laba sebesar US$ 53 juta pada semester I ini dibandingkan rugi US$ 26,2 juta pada semester I 2019.

Seperti diketahui, pada 19 Juni 2020 pemegang saham mayoritas Vale Indonesia yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (Shares Purchase Agreement) dengan MIND ID. Hal ini menandai telah resminya MIND ID memiliki 20% saham di PT Vale Indonesia.

Setelah selesainya transaksi, kepemilikan saham di Vale Indonesia akan berubah menjadi VCL 44,3%, MIND ID 20%, SMM 15%, dan publik 20,7%.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vale "Hiatus" Bayar Dividen Hingga RIGS Raup Dividen Jumbo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular