
Bursa Eropa Bergerak Fluktuatif Cenderung Lemah di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak fluktuatif, berayun ke teritori negatif, pada pembukaan Rabu (19/8/2020), karena investor memilih mengambil nafas usai penguatan bursa Amerika Serikat (AS) hingga menembus level tertinggi baru.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, melemah 0,2% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor bahan mentah menjadi pemberat dengan melemah 0,8% sebaliknya indeks saham sektor makanan-minuman menguat sebesar 0,3%.
Setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 menipis menjadi 0,07 poin (+0,02%) ke 367,25. Indeks FTSE Inggris melemah 2,53 poin (-0,04%) ke 6.074,09 dan CAC Prancis minus 2,14 poin (-0,04%) ke 4.935,92. Di sisi lain, indeks DAX Jerman turun 7,38 poin (-0,06%) ke 12.874,38.
Pelaku pasar di Benua Biru masih terbawa sentimen positif yang menular dari bursa AS setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor baru, menghapuskan semua poin koreksi yang dicetak akibat pandemi, dan mengonfirmasi terbentuknya tren bullish.
Secara bersamaan, mereka memantau perkembangan kasus AS-China. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia menunda pembicaraan dagang dengan China dan menolak berbicara dengan China.
Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows selanjutnya mengatakan bahwa tidak ada pembicaraan tingkat tinggi yang dijadwalkan antara Washington dan Beijing. Padahal mereka telah meneken kesepakatan dagang fase 1 sejak Januari.
Di Eropa, pelaku pasar memantau rilis data inflasi Inggris ke level tertingginya dalam 4 bulan pada Juli sebesar 1%, melampaui ekspektasi analis sebesar 0,6%. Posisi itu tidak berubah jika dibandingkan dengan Juni.
Dari sisi korporasi, pelaku pasar menyambut positif kinerja Maersk, perusahaan perkapalan terbesar dunia, yang mengalahkan ekspektasi pasar pada kuartal kedua. Perseroan juga memperkirakan bahwa permintaan akan meningkat kuartal ketiga, tapi mengingatkan "penurunan signifikan" sepanjang 2020. Saham Maersk lompat 5,6% di sesi pembukaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat