BRI & BNI Kompak Proyeksi Suku Bunga BI Bakal Turun Lagi

Monica Wareza & Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 August 2020 11:47
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan gubernur Juni (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Perbankan nasional melihat masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI), untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-Days reverse repo rate (7-DRRR) pada semester II-2020.

"Dengan kondisi pelambatan ekonomi, menurut saya masih kemungkinan ada ruang penurunan suku bunga BI walau ada tantangan melemahnya rupiah, kami yakin rasanya cadangan devisa Indonesia cukup mengatasi, ini pelemahan yang sifatnya temporer," ujar Direktur Keuangan, Haru Koesmahargyo, dalam konferensi pers paparan kinerja Semster I-2020, rabu (19/8/2020).

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menilai masih ada peluang penurunan BI7DRR sebesar 25 bps. Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan terjadi pada kuartal keempat tahun ini hingga awal tahun depan.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Putrama Wahju Setyawan, mengatakan penurunan suku bunga ini bergantung pada perkembangan pemulihan dan rilis data ekonomi dalam negeri.

"Di satu sisi BI masih concern nilai tukar rupiah cenderung tertekan di Agustus, dan kemungkinan sepanjang kuartal ketiga jadi masih ada potensi BI akan maintain BI7DRR seperti saat ini. Di kuartal IV-2020 hingga kuartal I-2021 ada kemungkinan turun 25 bps," kata Putrama dalam konferensi pers paparan kinerja semester I-2020 secara virtual, Selasa (18/8/2020).

Perusahaan pun saat ini berfokus pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama, yang kami maksudkan untuk memperbaiki cost of fund. Hingga akhir Juni, cost of fund menjadi 2,9% membaik 30 basis point (bps) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,2%.

"Membaiknya cost of fund ini mendorong penurunan beban bunga di Semester pertama sebesar -5,6% yoy, sehingga di tengah kondisi bisnis yang menantang akibat pandemi ini, BNI dapat menjaga NIM di level 4,5%," kata Adi Sulistyowati, Direktur Layanan dan Jaringan BNI di kesempatan yang sama.

Hingga akhir tahun nanti perusahaan memperkirakan NIM masih akan terus mengalami penurunan sebagai dampak dari restrukturisasi kredit sehingga terjadi penundaan pembayaran bunga maupun pokok dari debitur.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Sambut Baik Pemangkasan Suku Bunga BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular