CAD Menipis, IHSG Tutup Sesi 1 dengan Menguat ke Atas 5.300

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 August 2020 11:53
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi satu Senin (18/8/2020) dengan penguatan, menyambut perbaikan pada defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD).

Pada pagi, IHSG dibuka menguat 0,13% di level 5.254,64 dan bertengger pada level 5.314,908 pada penutupan perdagangan sesi pertama. Indeks acuan bursa tersebut tercatat menguat 1,3% atau 67,2 poin dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.

Seluruh indeks saham sektoral bergerak menguat, dipimpin indeks saham sektor manufaktur sebesar 1,4% dan sektor keuangan sebesar 1,1%, mengutip data Revinitif. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melesat 5,7% menjadi penggerak utama dengan menyumbang reli 6,1 poin terhadap IHSG,

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyusul dengan sumbangan reli masing-masing sebesar 5,4 poin dan 5,3 poin, Penguatan harga kedua saham bank pelat merah tersebut mencapai 4,5% dan 2,9%.

Sebaliknya, saham lapis kedua jadi pemberat IHSG koreksi, yakni PT Smart Telecom Tbk (FREN) yang anjlok 0,9% dan menyumbang koreksi IHSG sebesar 6,2 poin. Saham PT Kalbe Farma Tbk juga menjadi pemberat dengan kontribusi koreksi 0,3 poin setelah harganya turun 0,3%.

Investor asing yang pada pagi membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 26 miliar, kini berbalik mencetak bel bersih Rp 164 miliar di semua pasar.

Secara umum, nilai transaksi bursa mencapai Rp 5,6 triliun, dengan 7,2 miliar saham berpindah tangan sebanyak 452.537 kali, Sebanyak 221 saham menguat, 169 melemah, dan 148 lainnya flat. Mereka menyambut positif data neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang membaik.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, surplus NPI pada periode April-Juli 2020 adalah US$ 9,2 miliar. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit US$ 8,5 miliar. Transaksi berjalan masih defisit, tetapi menipis jadi US$ 2,9 miliar atau 1,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Bursa utama di kawasan Asia bergerak variatif cenderung menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,15%, tetapi KOSPI Korea Selatan terseret 0,1%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,2%, sedangkan Indeks STI di Singapura menguat 0,15%,

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Tembus ke Level 7500, Saham Bank Besar Pesta Pora

Next Article BI: Defisit Transaksi Berjalan Tembus US$2,2 M Kuartal I-2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular