Sepi Sentimen Bro! Batu Bara Hanya Mampu Naik Tipis

Tri Putra, CNBC Indonesia
17 August 2020 14:40
batu bara kapal tongkang
Foto: Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara termal Newcastle mulai menunjukkan tanda kenaikan setelah ambles ke level terendah dalam 4 tahun terakhir. Namun harga komoditas ini masih sepi katalis positif sehingga peningkatan harga cenderung mencerminkan faktor teknikalnya saja.

Pada Jumat (14/8/2020) harga kontrak berjangka teraktif batu bara di pasar New Castle ditutup menguat 0,6% ke US$ 50,9/ton. Pada perdagangansebelumnya, harga batu bara sempat menyentuh level terendah sejak 14 April 2016 di US$ 50/ton.

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tak hanya membuat permintaan batu bara turun tetapi juga berdampak pada pangsa pasarnya. Merebaknya wabah dijadikan sebagai momentum untuk beralih ke sumber energi primer yang lebih ramah lingkungan oleh banyak negara terutama dari Eropa.

Pada paruh pertama tahun ini, permintaan terhadap listrik global diperkirakan mengalami penurunan sebesar 3%. Meskipun mengalami penurunan, pembangkit batu bara masih memasok 33% listrik dunia selama periode tersebut.

Selanjutnya kabar buruk bagi pasar batu bara datang dari konsumen utama dunia, yakni China, yang mencatat kenaikan stok. Harga batu bara domestik China, yakni Qinhuangdao FOB, turun 1,7% untuk minggu ini menjadi RMB 562/ton pada Jumat.

Harga turun setelah persediaan batu bara di Qinhuangdao, pelabuhan trans-pengiriman utama di China Utara, meningkat 14% dari 5,09 juta ton pada akhir minggu sebelumnya menjadi 5,78 juta ton pada 7 Agustus.

Dampak pembatasan impor batu bara China terlihat dari data impor batu bara China per Juli yang merosot 21% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu menjadi 26,1 juta ton, menurut data Administrasi Umum Kepabeanan (7 Agustus).

Tak hanya di Asia, pelemahan pasar batu bara juga terjadi di Amerika Latin. Kolombia, di mana batu bara menjadi komoditas ekspor terbesar kedua, mencatat penurunan ekspor logam hitam itu. Reuters melaporkan bahwa ekspor Cerrejo, salah satu raksasa batu bara mereka pada semester I-2020 anjlok ke 9,5 juta ton atau yang terendah dalam 18 tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article April 2020, HBA Anjlok ke Level USD 65,77

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular