Anies Perpanjang PSBB Jakarta, IHSG Terkapar Nih!

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 August 2020 09:35
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (14/8/20) dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,14% di level 5.246,66. Selang 5 menit IHSG sudah terkapar di zona merah, turun sebesar 0,19% di level 5.229,05.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 28 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 953 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 11 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 9 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan beli bersih sebesar Rp 3 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 3 miliar.

Sentimen negatif perdagangan hari ini datang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kembali memperpanjang PSBB untuk dua pekan ke depan hingga 27 Agustus mendatang. Hal ini kembali diputuskan lantaran kasus infeksi baru di ibu kota masih terus bertambah. 

"Dengan mempertimbangkan segala kondisi, setelah kami berkonsultasi dengan pakar kesehatan khususnya epidemiolog, dan berkoordinasi dengan jajaran Forkopimda pada sore tadi, kami memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB Masa Transisi di fase pertama ini untuk keempat kalinya hingga tanggal 27 Agustus 2020," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pernyataannya Kamis (13/8/2020).

Anies memaparkan jumlah terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 621 kasus baru sehingga total akumulasi kasus positif di DKI Jakarta menjadi 27.863. Kasus yang masih terus melonjak baik skala nasional terutama di DKI Jakarta semakin membuat prospek ekonomi Tanah Air penuh ketidakpastian ke depannya.

Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,14%, Nikkei di Jepang terapresiasi 0,06%sedangkan Indeks SSE di China turun 0,02%.

Beralih ke bursa saham New York, meski data klaim pengangguran di AS (initial jobless claim) turun di bawah angka 1 juta, tiga indeks saham utama Wall Street justru ditutup tak kompak di akhir perdagangan.

Indeks S&P 500 ambles 0,2% dan di saat yang sama Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga melorot 0,28%. Nasib berbeda justru dialami oleh Nasdaq Composite yang justru mencatatkan apresiasi 0,27%.

Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS,  klaim pengangguran mingguan awal turun menjadi 963.000. Angka ini di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 1,1 juta. Ini juga pertama kalinya sejak Maret klaim pengangguran berada di bawah level 1 juta.

Data ini sekaligus menjadi indikator terbaru membaiknya pasar tenaga kerja dan perekonomian Negeri Paman Sam.

Pekan lalu, pemerintah AS mengumumkan data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls) bertambah sebanyak 1,8 juta pada Juli. Alhasil, tingkat pengangguran turun menjadi 10,2%. 

Namun masih buntunya dialog yang membahas tentang kelanjutan stimulus fiskal untuk membantu masyarakat AS yang terdampak pandemi membuat pasar cenderung diliputi keragu-raguan.

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan. Hal ini juga disampaikan oleh Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow yang mengatakan bahwa dialog menemui jalan buntu.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular