Mal Sepi bak Kuburan, Tapi Saham Ritel Meroket, Gegara Apa?

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 August 2020 14:43
Senayan City (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Senayan City (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pengunjung pada pusat perbelanjaan alias mal di DKI Jakarta masih mengkhawatirkan meski sudah dibuka hampir 2 bulan atau sejak pertengahan Juni lalu.

Kedatangan pengunjung masih jauh dari kata normal. Apalagi ditambah adanya aturan baru, yakni maksimal kapasitas terisi adalah 50% pengunjung dibanding waktu normal.

"Untuk DKI Jakarta mal yang sudah buka sekitar 81 pusat belanja. Dari sejak dibuka pada 15 Juni, saat buka pertama traffic hanya 20-30%, sangat memprihatinkan," kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta, Ellen Hidayat, kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/8/2020).

"Belum pernah dalam sejarah, pusat belanja yang baru dibuka, itu traffic sangat rendah sekali."

Saat ini, kondisi memang lebih baik, namun belum bisa dikatakan memuaskan. Ellen melihat faktornya adalah keberanian dari pada konsumen.

Meski ada yang sudah berani datang ke pusat perbelanjaan, namun tidak sedikit juga yang ragu untuk kembali berbelanja secara langsung.

"Berjalan waktu hampir masuki bulan kedua, memang ada kenaikan sedikit tapi nggak merata," katanya.

"Rata-rata yang datang sekitar 30-40%. Namun itu hanya untuk beberapa pusat belanja, dan umumnya weekend."

Akan tetapi hari ini terpantau emiten-emiten yang bergerak di sektor ritel malah berhasil menghijau, pada perdagangan sesi I, Kamis ini (13/8/2020).

Terpantau lima emiten peritel besar dengan transaksi yang mumpuni semuanya berhasil melesat pada perdagangan pagi ini meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya terapresiasi tipis 0,10% di level 5.238.27.

Penguatan dipimpin oleh saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang diperdagangkan menguat 3,57% ke level harga Rp 1.305/unit.

Sedangkan untuk penguatan paling tipis dibukukan oleh saham PT Ace hardware Indonesia Tbk (ACES) yang harganya naik tipis 0,30% ke level Rp 1,645/unit.

Sebelumnya muncul kabar di kalangan pelaku pasar bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak akan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi yang akan berakhir hari ini (13/8/20).

Dengan berakhirnya PSBB masa transisi maka kemungkinan bioskop yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat datang ke mall akan dizinkan kembali beroperasi, walaupun dengan aturan-aturan era baru Covid-19 tentunya.

Tentu saja dengan dibukanya bioskop hal ini akan menarik traffic masyarakat datang ke mal yang tentunya akan kembali meningkatkan profitabilitas saham mall yang seret pasca diserang pandemi corona.

Selain itu mal juga sudah bisa kembali beroperasi dengan normal apabila benar PSBB transisi tidak diperpanjang yang lagi-lagi kemungkinan akan meningkatkan jumlah pengunjung mal dan tentunya akan menguntungkan emiten peritel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular