AS-China Diyakini Terkendali, Bursa Eropa Hijau di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 August 2020 15:16
FILE PHOTO: A trader sits in front of the computer screens at his desk at the Frankfurt stock exchange, Germany, June 29, 2015.  REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan Selasa (11/8/2020), mengekor bursa Asia menafikan eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, naik 1,4% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor otomotif memimpin dengan naik 2,8% setelah China melaporkan lonjakan penjualan mobil per Juli. Indeks saham sektoral lainnya kompak menguat.

Setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 6,06 poin (+1,66%) ke 370,71. Indeks FTSE Inggris naik 103,02 poin (+1,7%) ke 6.153,61 dan CAC Prancis tumbuh 98,56 poin (+2,01%) ke 5.008,07. Di sisi lain, indeks DAX Jerman bertambah 262,51 poin (+2,07%) ke 12.950,04.

Pelaku pasar melihat keputusan China membalas AS tak lain hanyalah manuver politik yang tak berujung pada sanksi ekonomi yang bisa membayangi pemulihan dunia. Beijing menerapkan sanksi terhadap 11 tokoh AS untuk membalas sanksi sepihak Washington atas pejabat mereka.

Kesebelas tokoh tersebut selama ini vocal mengritik kebijakan China di Hongkong. Sebaliknya, Washington memberi sanksi atas 11 pejabat China dan Hong Kong dengan tuduhan "membatasi kemerdekaan politik di Hong Kong".

Pelaku pasar terlihat kenyang dengan manuver Presiden AS Donald Trump yang menyalahkan China atas pandemi. Pernyataan itu keluar hanya beberapa detik setelah mantan taipan real estate ini menyerukan penghentian politisasi pandemi di AS.

Pada Senin, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 350 poin, menjadi reli harian terpanjang sejak September 2019. Sementara itu, indeks Nasdaq melemah 0,4% setelah investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) terhadap saham teknologi.

Inggris pada Selasa melaporkan koreksi kuartalan terbesar di pasar tenaga kerja selama lebih dari 10 tahun terakhir, dengan jumlah penyerapan karyawan baru di bawah 220.000 orang pada Juni jika dibandingkan dengan periode April.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular