Ada Kabar Buruk dari China, Harga Batu Bara Tertekan

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 August 2020 10:56
An undated handout photo of Whitehaven Coal's Tarrawonga coal mine in Boggabri, New South Wales, Australia.   Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: Tambang batubara Tarrawonga Whitehaven Coal di Boggabri, New South Wales, Australia. (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai melesat di akhir pekan lalu, harga batu bara di awal pekan ini justru malah memble alias langsung terkoreksi. Ruang penguatan lebih lanjut harga batu bara masih belum terlihat.

Senin (10/7/2020), harga batu bara termal Newcastle yang aktif ditransaksikan ditutup terkoreksi 0,85% ke US$ 52,75/ton. Sebelumnya harga batu bara sempat melonjak ke US$ 53,2/ton.

Harga batu bara domestik China juga melemah minggu lalu. Harga patokan Qinhuangdao FOB turun 1,7% untuk minggu ini menjadi RMB 562/ton pada hari Jumat.

Penurunan harga baru-baru ini menunjukkan bahwa pengetatan sebelumnya di pasar batu bara domestik China telah berkurang, yang oleh karena itu mengurangi kemungkinan pelonggaran pembatasan impor seperti yang telah diperkirakan beberapa minggu lalu.

Persediaan batu bara di Qinhuangdao, pelabuhan trans-pengiriman utama di China Utara, mencapai 5,78 juta ton pada 7 Agustus, meningkat 14% dari 5,09 juta ton pada minggu sebelumnya.

Dampak pembatasan impor batu bara China terlihat dari data perdagangan bulan Juli yang menunjukkan impor batu bara China merosot 21% pada Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Konsumen batu bara terbesar dunia mengimpor 26,1 juta ton batu bara pada Juli, menurut data yang dikeluarkan oleh Administrasi Umum Kepabeanan pada 7 Agustus.

Penurunan harga batu bara juga tercermin dari makin melemahnya harga batu bara acuan (HBA) Tanah Air. Hingga bulan Agustus ini, harga batu bara acuan (HBA) RI dipatok di US$ 50,34 per ton, turun 3,49 % dibandingkan bulan Juli dari angka US$ 52,16 per ton.

"Penurunan HBA bulan Agustus 2020 ini masih disebabkan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan turunnya permintaan di beberapa negara pengimpor batu bara, sementara stok batu bara di pasar global juga makin meningkat," katanya.

Lemahnya permintaan dan stok batu bara yang tinggi ini membuat harga batu bara tertekan. Pada akhirnya para produsen batu bara harus mulai memangkas produksinya. Salah satu produsen yang melakukan ini adalah PT Bayan Resources asal Indonesia.

Reuters melaporkan Bayan Resources, produsen batu bara utama di Indonesia, mencatat penurunan dari tahun ke tahun sebesar 24% dalam produksi batu bara menjadi 12,1 juta ton pada paruh pertama tahun 2020.

Penjualan batu baranya turun 3,9% pada tahun tersebut menjadi 17,1 juta ton dari Januari sampai Juni. Perusahaan memangkas produksi batu bara dari akhir Maret hingga Mei sebagai tanggapan atas penurunan permintaan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Tambang batu bara Tabang andalannya menghentikan produksinya dari 25 Maret hingga 14 Mei. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi batu baranya hingga 43,5% sehingga produksi batu bara perusahaan menjadi 4,8 juta ton.

Menyusul penurunan produksi, perusahaan menyesuaikan target produksi batu bara 2020 menjadi 22,5 juta ton dari panduan sebelumnya sebesar 31-33 juta ton. 

Mulai melambatnya permintaan batu bara dari India dan China membuat pemerintah Indonesia mencoba menjajaki pasar lainnya yang masih berada di kawasan Asia Tenggara. 

Indonesia, sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, meningkatkan upaya untuk mendiversifikasi penjualan batu baranya. Indonesia mencoba menggunakan saluran diplomatik untuk mempromosikan penjualan di seluruh kawasan, dari Vietnam ke Pakistan dan Bangladesh.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang bicara pemerintah yang tidak disebutkan namanya. Ini merupakan upaya negara untuk mengimbangi penurunan ekspor tahunan dan tren pergeseran menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan secara global.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article April 2020, HBA Anjlok ke Level USD 65,77

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular