Analisis Teknikal

Sentimen Sepi, IHSG Sesi 2 Kayaknya Masih Mager

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 August 2020 13:24
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama awal pekan Senin (10/8/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,04% di level 5.145,97.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 201 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 3,7 triliun. 211 saham berhasil naik, 198 turun, sedangkan 147 stagnan.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 39 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 49 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan beli bersih sebesar Rp 7 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 12 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,36%, Kospi di Korea Selatan terapresiasi 1,60%sedangkan Indeks SSE di China naik 0,42%.

Teknikal Analisis

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area pivot, dengan BB yang masih lebarnamun cenderung menyempit maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terbatas.

Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.162. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.123.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 56, yang menunjukkan belum ada indikator jenuh jual ataupun jenuh beli.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways atau bergerak menyamping. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang masih berada di angka netral.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular