Bursa Eropa Dibuka Minus Menyusul Eskalasi Tensi AS-China

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 August 2020 14:33
The German share price index DAX graph is pictured at the stock exchange in Frankfurt, Germany, October 17, 2018.    REUTERS/Staff
Foto: Indeks harga saham Jerman Grafik DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 17 Oktober 2018. REUTERS / Staf

Jakarta CNBC Indonesia - Bursa Eropa cenderung melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (7/8/2020), di tengah ulah Presiden Amerika Serikat (AS) menghadang akuisisi dan kerja sama dengan dua raksasa teknologi China yang meningkatkan ketegangan kedua negara.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa melemah 0,04% pada sesi pembukaan dengan koreksi menimpa indeks saham sektor otomotif sebesar 0,7%, sedangkan saham telekomunikasi menguat sebesar 0,6%.

Setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 membesar menjadi 1,21 poin (-0,33%) ke 361,28. Di sisi lain indeks FTSE Inggris melemah 12,41 poin (-0,21%) ke 6.014,53 dan CAC Prancis surut 21,82 poin (-0,45%) ke 4.863,31. Di sisi lain, indeks DAX Jerman turun 24,34 poin (-0,19%) ke 12.567,34.

Bursa utama di kawasan Asia kebanyakan melemah, menafikan data positif dari China yakni kenaikan ekspor (dalam denominasi dolar AS) sebesar 7,2% (secara tahunan) pada Juli, atau jauh di atas ekspektasi pasar menyusul kuatnya permintaan peralatan medis.

Di sisi lain, sentimen pelaku pasar juga tertekan setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Kamis (6/8/2020) yang berisi larangan bagi perusahaan atau individu AS untuk bertransaksi dengan ByteDance, perusahaan China yang memiliki aplikasi berbagi video TikTok, dan Tencent.

Pelarangan yang bakal berlaku efektif selama 45 hari tersebut memukul saham Tencent, pemilik aplikasi WeChat, sehingga sahamnya anjlok sebesar 7% pada Jumat di bursa Hong Kong.

Di sektor kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan bahwa uji coba vaksin tahap ketiga bukan berarti vaksin Covid-19 bakal siap untuk didistribusikan segera.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular