Internasional

AS Buat Aturan Baru Wall Street, Depak Perusahaan China?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 August 2020 09:38
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., February 26, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC IndonesiaPemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk menerapkan penyesuaian aturan pada bursa AS, Wall Street. Aturan itu diperkirakan akan bisa mendepak perusahaan-perusahaan China dari bursa, kata sejumlah regulator, Kamis (6/8/2020).

Menurut Kelompok Kerja untuk Pasar Keuangan di pemerintahan Presiden Donald Trump, salah satu syarat tambahan yang akan ada dalam aturan baru untuk berdagang di bursa AS, yaitu bahwa tiap perusahaan harus memberi regulator Amerika akses untuk meninjau berkas audit mereka.

Namun demikian, kelompok itu belum menentukan bagaimana cara yang akan diambil untuk menegakkan pedoman itu, kata seorang pejabat senior Departemen Keuangan, sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Jumat (7/8/2020).

Ia hanya mengatakan bahwa satu konsekuensi yang jelas jika aturan tidak dijalankan adalah penghapusan saham perusahaan terkait dari bursa AS. Namun, Treasury dan Securities and Exchange Commission (SEC) akan ikut andil dalam menentukan seberapa mengikat mandat dalam menerapkan aturan itu.

Sebelumnya selama lebih dari satu dekade ini, perusahaan-perusahaan China telah kerap kali menolak inspektur dari Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik untuk meninjau laporan audit perusahaan. Beberapa yang menolak peninjauan termasuk Alibaba Group Holding Ltd., Baidu Inc., dan perusahaan lain yang berdagang di pasar Amerika.

Aturan itu juga dikeluarkan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa investor akan terkena penipuan setelah terbongkarnya skandal akuntansi profil tinggi tahun ini di Luckin Coffee Inc, dan aturan itu menjadi semakin mendesak akibat adanya ketegangan antara AS-China.

Aturan baru itu sendiri telah mendapat dukungan dengan suara bulat dari kelompok regulator, yang termasuk Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve, kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

Selain mewajibkan peninjauan atas audit perusahaan, syarat lain yang ada pada aturan itu adalah termasuk mewajibkan untuk memperjelas pengungkapan risiko yang terkait dengan investasi di China oleh perusahaan publik dan peninjauan ke laporan baru dari manajer investasi tentang eksposur mereka ke perusahaan tersebut.

"Rekomendasi yang diuraikan dalam laporan tersebut akan meningkatkan perlindungan investor dan menyamakan kedudukan untuk semua perusahaan yang terdaftar di bursa AS," kata Mnuchin.

Penerapan aturan baru itu juga telah mendapat dukungan dari Ketua SEC Jay Clayton. Dalam sebuah pernyataan, Clayton mengatakan bahwa rekomendasi tersebut "masuk akal" dan dia berencana untuk bekerja sama dengan regulator untuk menerapkannya.

Di sisi lain, Bursa Efek New York (NYSE) juga menyatakan mendukung aturan baru selama itu mencerminkan keseimbangan dengan aturan sebelumnya.

"Persyaratan pencatatan yang ada telah sejak lama menyeimbangkan perlindungan pada investor dengan menyediakan investasi pasar publik seluas mungkin. Aturan baru harus menjaga keseimbangan itu," kata Bursa Efek New York dalam sebuah pernyataan.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indeks Nikkei Ambruk Nyaris 1% Jelang Pengumuman Siku Bunga The Fed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular