
Meski Kookmin Jadi Pengendali, Bukopin Tetap Merah Putih

Jakarta, CNBC Indonesia- KB Kookmin Bank, bank terbesar asal Korea Selatan telah resmi menjadi pemegang saham terbesar PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) melalui Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Kookmin menyerap sekitar 2,97 miliar lembar saham baru selama masa perdagangan dan pemesanan tambahan HMETD.
Meski kini pemegang saham pengendali Bukopin adalah Kookmin, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono memastikan Bukopin tetap nasionalis. Dia menekankan nasionalisme bukan hanya persoalan kepemilikan saham, melainkan juga kontribusinya kepada masyarakat Indonesia.
"Ada stigma yang menganggap ketika masuknya Kookmin, kita masih fokus tidak sih ke UMKM. Tapi menurut saya nasionalisme kan bukan soal kepemilikan saham melainkan kontribusinya ke masyarakat Indonesia. Kalau bicara Kookmin dan Bukopin fokus ke UMKM pasti ya ke masyarakat Indonesia," kata Rivan kepada CNBC Indonesia, Senin (3/8/2020).
Apalagi saat ini Bukopin merupakan bank yang fokus ke UMKM dengan portofolio 57%, bahkan ke depannya bisa bertambah menjadi 60-80%. Fokus di ritel menurutnya tetap akan menjadi acuan bisnis Bukopin di masa yang akan datang. Kookmin Bank di Korea Selatan merupakan bank terbesar untuk mortgage, sehingga di Asia menurut Rivan akan fokus di UMKM, ritel, dan micro finance. Dengan begitu porsi ritel bisa dikembangkan dari 75% menjadi 80%, dan sisanya tetap dijaga di korporasi.
"Ritel adalah market yang bagus, tetapi dengan teknologi terapan yang dibutuhkan. Kita akan melihat apa yang dibutuhkan, yangg dibutuhkan adalah akusisi yang cepat, mereka lagi mempersiapkan hari Jumat ini technical assiten sudah ada di Bukopin. Sebelumnya mereka udah due diligence, mereka sudah tahu kebutuhannya," katanya.
Keunggulan UMKM dan digital dari Kookmin menurut Rivan ekosistem yang dibangun, jika ekosistem bisa dibangun maka risiko juga akan menjadi lebih rendah. Kedua hal ini juga merupakan keunggulan Kookmin yang bisa diterapkan di Indonesia.
Kedepannya UMKM di sektor pertanian, perdagangan, dan kargo menjadi perhatian Bukopin karena potensinya pertumbuhannya yang bagus.
"Tadinya, transportasi menjadi fokus kita keseluruhan tetapi hari ini kan nyatanya terputus karena pandemi. Jika dilihat kargo sebenarnya masih jalan ternyata, yang penumpangnya mungkin berkurang tapi kargonya nambah," ujar Rivan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bantah Rumor, OJK: Kookmin Bank Sudah Setor Rp 2,8 T