
BNI Perkuat Pembiayaan Dolar AS di New York

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebagai jembatan antara Indonesia dan dunia, BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) New York punya peran penting sebagai sumber pendanaan dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Kantor perwakilan yang telah berdiri sejak tahun 1978 ini juga punya peran sebagai investor relation, mewakili BNI pusat di pasar global.
Pemimpin BNI Cabang New York Aidil Azhar mengatakan pihaknya diharapkan dapat meningkatkan pendanaan untuk bisa mendukung bisnis, baik yang lokal di AS maupun yang berhubungan dengan Indonesia. Aidil mengatakan BNI KCLN New York menjadi jembatan Indonesia dan dunia, untuk itu pihaknya fokus pada segala bisnis yang terkait dengan Indonesia.
"Kami di New York ini diharapkan bisa memberikan bantuan kepada pebisnis lokal yang akan melakukan transaksi dengan indonesia, maupun pebisnis Indonesia yang ingin go internasional atau memasarkan produknya di pasar internasional" kata Aidil saat dihubungi di New York dalam sesi wawancara via online, pekan lalu.
Yang tak kalah penting, BNI New York juga sebagai tempat training ground untuk para pegawai-pegawai professional BNI, sehingga bisa menjadi investor relations yang mewakili BNI di pasar global.
"Jadi jika ada kepentingan terkait investasi di Indonesia kita bekerjasama dengan instansi terkait, disini juga ada perwakilan BKPM, nah kami juga berfungsi sebagai investor relation untuk menarik investor ataupun jadi corong BNI di pasar dunia," jelasnya.
Terkait dengan fungsinya sebagai sumber pendanaan berdenominasi dolar AS, BNI New York tahun ini juga menciptakan inisiatif baru yakni dengan meluncurkan program CD, certificate of deposit. Menurut Aidil, program CD (global CD) ini maksimum sebesar US$ 1 miliar dan berlaku selama dua tahun.
"Sampai dengan Juli 2020 ini, BNI New York sudah menerbitkan CD sebanyak US$ 400 juta," jelasnya.
Aidil menambahkan, CD ini diterbitkan berdasarkan kebutuhan, tenornya bisa 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, sampai dengan satu tahun.
Selain itu, BNI New York menjadi salah satu bank Indonesia pertama yang menjadi member Fedwire pada 2018. Fedwire sendiri merupakan fasilitas kliring lokal pada bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Federal Reserve.
Sebagai anggota Fedwire, BNI New York dapat memproses transaksi payment secara langsung tanpa perlu ke bank koresponden. Transaksi Payment tersebut berupa commercial payment, baik dalam bentuk remittance, trade finance, maupun bank to bank payment terkait dengan pelayanan tresuri.
"Dengan begitu BNI New York dapat menawarkan pelayanan transaksi bank koresponden ke bank-bank komersial yang ada di Indonesia. Bank-bank buku dua maupun buku tiga di Indonesia yang sudah berstatus devisa dapat kami layani untuk transaksi US dollar-nya. Biasanya mereka membuka rekening di BNI New York dalam bentuk US dollar," katanya.
Kelebihan lain menjadi anggota Fedwire adalah BNI New York dapat membantu bank-bank tersebut dalam melakukan transaksi transfer. Jika bank asal Indonesia melakukan pengiriman uang dalam mata uang USD ke salah satu bank di AS atau di luar AS, maka mereka akan menyalurkan melalui BNI New York.
"Misalnya nasabah mereka ingin kirim ke Bank of America, atau Bank of New York, maka kami akan menerima transaksi dari bank tersebut, misalnya dari BPD (bank pembangunan daerah). Kemudian akan kami salurkan, atau kami kliringkan, dan bank penerima akan menerima pada hari yang sama, bahkan pada menit yang sama. Nah, itu tidak hanya pada transaksi remittance tetapi juga transaksi terkait trade maupun tresuri," jelas Aidil.
Selain melayani transaksi dolar AS bank-bank devisa asal Indonesia, menurutnya BNI New York juga bisa berperan sebagai advisor di bidang perbankan internasional. Misalnya, memberikan advisory jika ada pertanyaan atau apapun yang terkait dengan transaksi internasional atau berhubungan dengan transaksi pada mata uang dolar.
"Kami biasanya memberikan advice juga. Misalnya ada bank di Indonesia yang baru mau bertransaksi dengan mata uang asing, biasanya kami dapat melakukan pendampingan dan membantu mereka sehingga siap menjadi bank devisa, dan bahkan jika diperlukan dapat mengeluarkan semacam surat referensi yang biasanya dibutuhkan oleh OJK sebagai salah satu persyaratan bank devisa," ujar Aidil.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang, BNI Terus Didorong Go Internasional