
Tunggu Data PDB RI, IHSG Masih Ngos-ngosan Nanjak ke 5.200

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan jelang long weekend pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,75% di level 5.149,62.
Data perdagangan pada perdagangan terakhir bulan Juli, Kamis (30/7/20) tercatat investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 103 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi total menyentuh Rp 9,4 triliun.
Untuk perdagangan di awal Agustus 2020 ini, Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan sentimen datang dari pertumbuhan perekonomian Amerika pada akhirnya mengalami penurunan yang paling dalam sejak tahun 1947. GDP (PDB) Amerika mengalami penurunan sebesar 9.5% pada kuartal kedua dibandingkan sebelumnya, dan turun sebesar 32.9% secara YoY.
Tingkat pertumbuhan ekonomi Eropa mengalami penurunan yang di mana menuju resesi pada kuartal kedua. Spanyol merupakan kontributor terbesar dimana perekonomiannya mengalami penurunan sebanyak 18.5%, diikuti oleh Prancis dan Italia.
Sejauh ini secara keseluruhan sekuritas ini menilai potensi ekonomi mengalami tekanan masih terbuka cukup besar, apalagi masih adanya potensi gelombang kedua dari wabah virus corona. Potensi kerusakan terbesar mungkin akan berada pada pasar tenaga kerja secara jangka panjang.
Analis Edwin Sebayang dari MNC Sekuritas mengungkapkan seiring kejatuhan DJIA (Dow Jones) selama dua hari terakhir pekan lalu sebesar -0.43% dan kejatuhan EIDO (iShare MSCI Indonesia Investable Market Index Fund/MSCI Indonesia ETF) sebesar -1.11% berpotensi menjadi faktor negatif bagi perdagangan di hari Senin (3/8/2020) ini.
Minggu ini fokus investor tertuju atas rilis data PDB kuartal 2/2020 yang akan diumumkan Rabu (5/8/2020).
Artha Sekuritas menyebutkan IHSG diprediksi menguat terbatas. Secara teknikal candlestick membentuk long white body mengindikasikan potensi penguatan namun penguatan diperkirakan akan terbatas dikarenakan stochastic sudah berada di area overbought (jenuh beli).
Investor masih akan mencermati beberapa data perekonomian terutama inflasi Indonesia dan mencermati data harian kasus covid-19 yang masih cukup mengkhawatirkan.
Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 5.110 dan 5.072 serta resisten (batas atas) di 5.168 dan 5.188.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB RI Nyungsep, IHSG Berkibar! Kok Bisa?