
Kinerja McD Mengecewakan, Wall Street Terkoreksi di Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (28/7/2020), menyusul buruknya rilis kinerja emiten unggulan AS per kuartal II-2020 terutama McDonald's.
Saham McDonald's anjlok 1% setelah perusahaan gerai makanan tersebut melaporkan penurunan penjualan hingga 30%. Laba bersih per saham (earning per share/EPS) tercatat hanya US$ 0,66 per saham atau di bawah ekspektasi analis yang memprediksi angka US$ 0,74.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 84 poin (-0,3%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 11 menit kemudian bertambah menjadi 119,66 poin (-0,45%) ke 26.465,11. Indeks Nasdaq melemah 40,04 poin (-0,38%) ke 10.496,23 sedangkan S&P 500 tertekan 7,78 poin (-0,24%) ke 3.231,63.
Pimpinan Senat AS Mitch McConnell pada Senin mengumumkan rencana paket senilai US$ 1 triliun, dengan memuluskan jalan persetujuan dengan kubu Demokrat untuk mengganti program tunjangan pengangguran sebelumnya.
Beberapa poin yang diatur adalah pemfungsian kembali aktivitas sekolah dan bisnis dalam skala penuh dan penyediaan tunjangan senilai US$ 200 per pekan, turun dari tunjangan di program sebelumnya yang bakal selesa pada akhir bulan ini senilai US$ 600 per pekan.
"Pemangkasan nilai tunjangan pengangguran itu bakal menjadi pertarungan politik dan prosesnya bakal panjang," tutur Peter Cardillo, Kepala Ekonom Spartan Capital Securities, sebagaimana dikutip CNBC International. Akibatnya, sentimen pasar pun memburuk.
Investor mengacuhkan keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di mana Ketua Fed Jerome Powell mengumumkan bakal memperpanjang batas akhir program pinjaman ke pelaku usaha menjadi akhir tahun, dari rencana semula yang hanya sampai September.
Pfizer, dan Raytheon Technologies dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal II-2020 jelang pembukaan perdagangan. Sementara itu, Visa, Advanced Micro Devices, eBay, Mondelez International dan Starbucks merilis kinerja mereka setelah pasar tutup.
Pelaku pasar juga bakal memantau rilis indeks keyakinan konsumen periode Juli. Ekonom dalam polling Dow Jones menyebutkan angkanya bakal berada di level 96, turun dari posisi Juni pada 98,1.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah