
Masih Apes Nih! Harga Batu Bara Terjun ke Bottom Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara termal acuan Newcastle di akhir pekan lalu ditutup melemah lagi. Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang terus merebak serta ketegangan AS-China menjadi sentimen buruk untuk harga komoditas ini.
Jumat (24/7/2020) harga batu bara Newcastle untuk kontrak yang ramai diperdagangkan melemah 2,57% ke US$ 53,1/ton. Dalam sepekan lalu harga batu bara melemah 1,5%. Harga batu bara masih berpotensi terkoreksi ke US$ 52/ton yang menjadi level terendah sejak Mei lalu.
Sampai dengan hari ini, jumlah penderita Covid-19 di seluruh dunia sudah lebih dari 16 juta orang. Hampir 650 ribu orang terenggut jiwanya. Di sisi lain ketegangan AS-China juga semakin tereskalasi.
Pekan lalu AS meminta konsulat China di Houston untuk ditutup. Aksi tersebut dikecam oleh China dan membuat Negeri Tirai Bambu mengambil langkah balasan dengan penutupan konsulat AS di Chengdu.
Ketidakpastian akan kapan berakhirnya pandemi serta tensi geopolitik yang tinggi membuat prospek perekonomian menjadi semakin suram. Pemulihan ekonomi berpotensi menjadi semakin lama. Harga komoditas yang tertekan menjadi susah naik atau bahkan melorot turun.
Mengutip Argus Media, saat ini fenomena alam berupa badai turut mengganggu jalannya pengiriman batu bara dari Negeri Kangguru.
Hujan deras, angin kencang dan kondisi ombak yang kuat telah memaksa kapal-kapal yang menunggu untuk mengakses Newcastle dan Port Hedland. Akses ke pelabuhan Newcastle telah dibatasi sejak 24 Juli.
Badai diperkirakan akan berlanjut besok sebelum kembali ke kondisi yang lebih ringan pada 29 Juli. Penutupan ini mengikuti langkah serupa yang pernah diterapkan pada 13-18 Juli karena cuaca buruk.
Argus Media melaporkan ada 21 kapal menunggu dari pelabuhan Newcastle. Ada tambahan delapan unit kapal yang menunggu di pelabuhan. Ini naik dari 13 kapal yang antri di pelabuhan pada akhir Juni.
Pelabuhan Newcastle mengirim 14,32 juta ton batu bara di bulan Juni, naik dari 11,46 juta ton di bulan Mei tetapi turun sedikit di atas 14,7 juta ton yang dikirim pada bulan Juni 2019.
Data pengiriman awal menunjukkan bahwa pengiriman bulan Juli dari Newcastle dan Port Kembla yang lebih kecil akan kembali sekitar level Mei atau mungkin di bawah, tergantung seberapa cepat pelabuhan dapat dibuka kembali setelah badai.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article April 2020, HBA Anjlok ke Level USD 65,77