
Investasi Dolar Bukan Cuan Malah Nombok, Rupiah Jadi Pilihan

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS memang sedang tidak mendapat 'angin'.
Pada Senin (27/7/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.500 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sepanjang minggu kemarin, rupiah menguat 0,55% di hadapan dolar AS. Mata uang Negeri Paman Sam berhasil didorong ke bawah Rp 14.600.
Hari ini sepertinya keperkasaan rupiah masih bisa berlanjut. Pasalnya, dolar AS sedang nelangsa.
Pada pukul 07:34 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,19%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini sudah anjlok lebih dari 3%.
Pekan ini, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menggelar rapat bulanan untuk menentukan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan suku bunga acuan bertahan di 0-0,25% adalah 100%. Tidak ada ruang sama sekali untuk perubahan.
Suku bunga acuan yang rendah ikut menekan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Adikuasa. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 0,588%. Bahkan yield sempat berada di kisaran 0,4% pada Maret lalu, terendah sepanjang sejarah AS modern.
Sementara pada saat yang sama, inflasi AS masih rendah. Pada Juni, laju inflasi AS adalah 0,6% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Jadi suku bunga riil yang didapat investor (setelah dikurangi inflasi) adalah minus. Artinya, menaruh duit di surat utang pemerintahan Presiden Donald Trump bukannya untung malah nombok. Investor mana yang rela?
"The Fed telah membuat suku bunga riil terdorong ke teritori negatif. Pada saat yang sama, situasi ekonomi di negara-negara lain mulai membaik. Ini semakin membuat investor menjauh," kata Karl Schamotta, Chief Market Strategist di Cambridge Global Payment, sebagaimana diberitakan Reuters.
Aset-aset berbasis dolar AS yang kurang 'seksi' membuat permintaan terhadap mata uang itu turun. Akibatnya, dolar AS dihajar habis-habisan oleh mata uang lainnya, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini
