Analisis Teknikal

Proyeksi Harga Emas, Awas Ada Koreksi!

Haryanto, CNBC Indonesia
26 July 2020 14:22
Emas Batangan di toko Degussa di Singapur, 16 Juni 2017 (REUTERS/Edgar Su)
Foto: Emas Batangan di toko Degussa di Singapur, 16 Juni 2017 (REUTERS/Edgar Su)

Mengacu aturan di pasar,satu troy ons setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 4.000/troy ons yang diproyeksikan Ole Hansen dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 128,62 per gram. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 15.000/US$, maka prediksi harga emas berada di Rp 1.929.300/gram atau nyaris 2 juta rupiah.

Lalu bagaimana dengan pergerakan harga emas untuk minggu besok?

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan Emas dengan menggunakan periode Harian (Dailly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, emas berada di area resistance, dengan garis BB yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung masih naik lebih lanjut untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Untuk melanjutkan kenaikan, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area US$ 1.920/troy ons yang sekaligus menjadi harga tertinggi sepanjang masa. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area US$ 1.875/troy ons hingga area US$ 1.800/troy ons.

Pergerakan harga emas seminggu ke depan berkisar antara US$ 1.850/troy ons hingga area US$ 1.920/troy ons.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang masih bermain di wilayah positif, maka kemungkinan pergerakan emas masih menguat lebih lanjut.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 81, dengan garis yang masih bergerak naik, maka emas masih berpeluang menguat. Namun perlu diperhatikan, RSI yang sudah berada di area overbought atau jenuh beli maka, kenaikan akan menjadi terbatas atau bisa terkonsolidasi (koreksi) untuk jangka pendek.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance dengan garis yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung masih menguat. Namun, penguatan akan menjadi terbatas yang terkonfirmasi dengan indikator RSI yang sudah berada di area overbought.

Sementara itu, untuk jangka pendek harga emas berpotensi untuk konsolidasi atau terkoreksi untuk membentuk pijakan baru. Namun, untuk jangka panjang selama harga emas tidak berada di bawah area US$ 1.850/troy on dan tidak menembus level US$ 1.800/troy ons yang mengindikasikan perubahan tren jangka memengah emas akan terus bergerak naik.

Emas perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(har/har)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular