
Dua Kali Juara Asia, Rupiah Terbang atau Tumbang Hari Ini?

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Nilai tukar rupiah kembali menguat 0,55% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.550/US$ pada perdagangan Kamis kemarin. Dengan penguatan tersebut, rupiah menjadi juara alias mata uang terbaik di Asia.
Status yang sama juga diraih sehari sebelumnya, padahal sedang banyak sentimen negatif di pasar finansial global. Sehingga upaya rupiah untuk menguat hari ini, Jumat (24/7/2020) akan mendapat tantangan yang cukup berat.
Isu resesi masih terus menghantui. Setelah Singapura resmi mengalami resesi pada pekan lalu, kemarin giliran Korea Selatan yang mengalami resesi teknikal. Selain itu, hubungan AS dan China yang kembali memanas hingga dikatakan menuju perang dingin juga menjadi perhatian.
Memburuknya hubungan kedua negara dan perang dagang menjadi pemicu pelambatan ekonomi pada tahun lalu. Jika kembali terjadi, maka perekonomian global berisiko semakin nyungsep di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang memicu resesi di mana-mana.
Di tengah berbagai kabar kurang bagus tersebut, rupiah mendapat tenaga untuk menguat dari vaksin virus corona yang akan diuji klinis di Indonesia, jika sukses akan diproduksi mulai kuartal I-2021.
Secara teknikal, rupiah kini semakin menjauhi Rp 14.730/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 61,8% sekaligus level menjadi kunci pergerakan di pekan ini. Level tersebut mampu menahan pelemahan rupiah di awal pekan, meski sempat dilewati jauh tetapi di akhir perdagangan rupiah kembali ke bawah level tersebut.
![]() idr |
Indikator stochastic bergerak turun dan sudah keluar wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika USD/IDR mencapai overbought, rupiah punya peluang untuk berbalik menguat.
Support (tahanan bawah) terdekat berada di level Rp 14.510/US$, jika mampu ditembus rupiah berpeluang menuju Rp 14.380/US$ di pekan ini.
Sementara resisten (tahanan atas) berada di kisaran Rp 14.600/US$, jika dilewati rupiah berisiko melemah ke Rp 14.660 sampai Rp 14.680/US$, sebelum menuju Rp 14.730/US$ jika level tersebut juga ditembus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
