
Hawa Lagi Kurang Enak, Rupiah Sepertinya Bakal Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berisiko melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (24/7/2020) setelah menguat 3 hari beruntun dan 2 kali menjadi juara alias mata uang terbaik di Asia. Hawa kurang enak terlihat dari nilai tukar rupiah di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) yang lebih lemah ketimbang kemarin sore.
Berikut kurs rupiah di pasar NDF beberapa saat sebelum penutupan pasar kemarin dan pagi ini
Periode | Kurs 23 Juli (15:54) WIB | Kurs 24 Juli (7:35) WIB |
1 Pekan | Rp14.588,5 | Rp14.610,0 |
1 Bulan | Rp14.663,5 | Rp14.685,0 |
2 Bulan | Rp14.737,0 | Rp14.765,0 |
3 Bulan | Rp14.815,0 | Rp14.840,0 |
6 Bulan | Rp15.047,5 | Rp15.077,5 |
9 Bulan | Rp15.268,1 | Rp15.302,5 |
1 Tahun | Rp15.493,6 | Rp15.515,0 |
2 Tahun | Rp16.358,8 | Rp16.349,1 |
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu selalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
Berikut kurs DNDF yang kali terakhir diperbarui pada 23 Juli pukul 14:59 WIB:
Periode | Kurs |
1 Bulan | Rp 14.628 |
3 Bulan | Rp 14.699 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
