
Korea Selatan Resesi, Apa Kabar Mata Uangnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar won (KRW) bergerak variatif pada perdagangan Kamis (23/7/2020), menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) tetapi justru melemah melawan rupiah. Korea Selatan yang mengalami resesi teknikal menjadi salah satu penggerak won.
Pada pukul 13:44 WIB, won menguat 0,52% melawan dolar AS ke 1.196,94/US$, tetapi melemah melawan rupiah 0,57% di Rp 12,15/KRW.
Pemerintah Korea Selatan hari ini melaporkan data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2020 minus 3,3% quarter-to-quarter (QtQ). Kontraksi ekonomi tersebut menjadi yang terdalam dalam 22 tahun terakhir, tepatnya sejak kuartal I-2020 1998.
Pada kuartal sebelumnya, PDB Korea Selatan juga minus 1,3%.
Sementara jika dilihat secara tahunan atau year-on-year (YoY), PDB Korea Selatan minus 2,9%, menjadi kontraksi terdalam sejak kuartal IV-1998. Namun di kuartal I-2020, PDB negara dengan nilai perekonomian terbesar ke-4 di Asia ini masih tumbuh 1,4% YoY.
Dengan data tersebut, Korea Selatan mengalami resesi teknikal.
Untuk diketahui, suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika PDB minus 2 kuartal beruntun secara YoY. Tetapi Jika PDB minus 2 kuartal secara QtQ dikatakan sebagai resesi teknikal.
Penyebab resesi teknikal yang dialami Korea Selatan sama dengan negara-negara lainnya, yakni virus corona. Negeri Ginseng menerapkan social distancing guna meredam penyebaran virus corona, dampaknya roda bisnis menurun drastis.
Selain itu, penyakit akibat virus corona (Covid-19) telah menjangkiti dunia, nyaris semua negara menerapkan social distancing atau karantina wilayah (lockdown) sehingga aktivitas bisnis nyaris mati suri.
Akibatnya permintaan produk dari Korea Selatan menurun drastis, yang tercermin dari anjloknya ekspor sebesar 16,6% di kuartal II-2020. Kabar buruknya, ekspor Korea Selatan berkontribusi sekitar 50% dari total PDB, sehingga mengalami kontraksi cukup dalam.
Meski demikian, won masih mampu menguat melawan dolar AS yang memang sedang lesu dalam beberapa hari terakhir. Tetapi mata uang Negeri K-Pop ini belum mampu membuat rupiah tumbang.
Perkembangan vaksin virus corona yang akan diuji klinis di Indonesia pada Agustus nanti membuat rupiah perkasa dalam beberapa hari terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korsel Resesi, Kurs Won Malah Ngamuk! Rupiah Gimana?