
Dolar Australia Top! Pagi Tertekan, Kini Melesat ke Rp 10.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia berbalik menguat melawan rupiah pada perdagangan Rabu (22/7/2020) menjelang sore, mendekati lagi level Rp 10.500/AU$. Padahal, pagi tadi berada di zona merah, yang menunjukkan kuatnya mata uang Negeri Kanguru ini.
Pada pukul 14:10 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.499,66, dolar Australia menguat 0,38% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dolar Australia kini berada di level tertinggi dalam lebih dari 1,5 tahun terakhir, tepatnya sejak Desember 2018, padahal di awal perdagangan hari ini melemah 0,48%.
Dolar Australia menjadi perkasa setelah pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) Philip Lowe, yang tidak mempermasalahkan posisi nilai tukar dolar Australia.
Nilai tukar dolar Australia melawan dolar AS berada di atas 0,7/US$ dan berada di dekat level tertinggi 6 bulan. Gubernur Lowe saat berbicara kemarin mengatakan posisi nilai tukar dolar Australia sudah sesuai dengan fundamentalnya.
Dolar Australia menguat merespon pernyataan tersebut, bahkan masih tetap kuat meski Gubernur Lowe membuka peluang memangkas suku bunga menjadi 0,1%.
Nilai tukar dolar Australia dikatakan sesuai dengan fundamentalnya, artinya RBA tidak mengharapkan dolar Australia akan melemah untuk membantu perekonomian. Kala dolar Australia melemah, maka produk dari Negeri Kanguru akan lebih murah, sehingga ekspor berpotensi meningkat. Tetapi, sekali lagi RBA melihat nilai tukar dolar Australia saat ini sudah membantu pemulihan ekonomi, sehingga tak perlu lebih rendah lagi.
Ketika perekonomian Australia membaik, tentunya fundamental dolar Australia juga akan naik, dan nilainya juga berpeluang terkerek naik, termasuk melawan rupiah.
Sementara pagi tadi, pelemahan dipicu oleh membaiknya sentimen pelaku pasar merespon perkembangan vaksin virus corona yang membuat rupiah mendapat tenaga untuk menguat.
Presiden Joko Widodo melalui akun Twitternya mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera menggelar uji coba vaksin tahap ketiga. Jika berhasil, maka Bio Farma akan memproduksi vaksin dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun.
Pengumuman tersebut memberikan harapan virus corona akan berhasil diredam, hidup kembali normal, dan roda perekonomian kembali berputar. Rupiah pun kembali perkasa.
Tetapi sekali lagi, dolar Australia menunjukkan ketangguhan berkat pernyataan RBA kemarin.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
