
Duh! Bagi-bagi Dividen Bikin Rupiah Dekati 15.000/US$
![[THUMB] Rupiah Sentuh 30.000](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/07/20/thumb-rupiah-sentuh-30000-1_169.jpeg?w=900&q=80)
Dalam 2 hari terakhir, rupiah akhirnya kembali menguat. Ke depannya rupiah akan bergerak lebih stabil dan ada peluang untuk kembali menguat setelah musim pembagian deviden berlalu. Apalagi, Bank Indonesia (BI) mengindikasikan tidak akan lagi menurunkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate.
Pada Kamis pekan lalu, BI hari ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4%. Dengan demikian, sepanjang tahun ini BI sudah memangkas suku bunga sebanyak 4 kali masing-masing 25 bps.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Youtube Resmi Bank Indonesia, Kamis (16/7/2020).
"Keputusan ini juga mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan stabilitas nilai tukar," kata Perry.
Sempat muncul ekspektasi di pasar jika BI akan kembali memangkas suku bunga, melihat rendahnya inflasi serta defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang membaik. Ketika suku bunga dipangkas, maka yield Surat Berharga Negara (SBN) berpeluang menurun, sehingga daya tarik investasi di dalam negeri menjadi meredup, aliran modal seret, dan rupiah kekurangan "bensin".
Tetapi, nyatanya BI memberikan indikasi tidak akan memangkas suku bunga lagi.
Gubernur Perry saat ditanya peluang suku bunga kembali diturunkan memberikan pernyataan berbeda. Pada RDG bulan lalu, Perry mengatakan masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga, tetapi kali ini ia menyebut tergantung dari data-data ekonomi.
"Bagaimana kebijakan suku bunga ke depan, akan kita lihat bagaimana pola pemulihan ekonomi dan dampaknya ke inflasi. Masa-masa pandemi Covid-19 kita harus sering cermati data terbaru untuk merespon suku bunga" kata perry.
Selain itu, Perry menekankan dalam kondisi saat ini pemulihan ekonomi lebih efektif melalui jalur kuantitas, yaitu bagaimana dari aspek likuditas dan pendaan, seperti quantitative easing yang sudah dilakukan BI.
Pernyataan tersebut memberikan gambaran BI mungkin tidak akan menurunkan suku bunga lagi di tahun ini. Rupiah pun punya peluang kembali melanjutkan penguatan.
Kini tinggal bagaimana mengendalikan penyebaran virus corona. Jika berhasil diredam, dan perekonomian perlahan kembali berputar, rupiah akan cenderung stabil di sisa tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
