Analisis Teknikal

Siap-siap Nyerok, Kabar Soal Vaksin Corona Bakal Angkat IHSG

Haryanto, CNBC Indonesia
21 July 2020 08:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (21/7/2020) berpotensi menguat mengikuti kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS) yang mengalami lonjakan terdorong oleh pengembangan vaksin Covid-19 yang semakin menjanjikan.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin kemarin (20/7/2020) IHSG ditutup melemah, dengan penurunan yang sebesar 28 poin atau 0,56% pada 5.051,11 karena tingginya angka jumlah kasus terinfeksi virus corona di Tanah Air. Kasus positif di Indonesia mencapai 88.214 bertambah 1.693 orang.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa karantina wilayah (lockdown) bakal kembali diberlakukan di kota-kota besar yang menjadi pusat perniagaan dan bisnis, dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya, investor pun melakukan aksi jual.

Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 6,6 triliun, investor asing mulai melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 243,57 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Ada sebanyak 299 saham yang mengalami penurunan, sementara sebanyak 132 saham naik dan 148 stagnan.

Saham-saham yang menurun di antaranya saham PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) (-6,03%), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (-4,98%), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (-4,03%), sedangkan PT JAPFA Tbk (JPFA) (-3,88%) dan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) (-3,74%).

Saham yang paling banyak dilego asing kemarin adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan jual bersih sebesar Rp 56 miliar dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 30 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 97 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 42 miliar.

Kendati terjadi penurunan kemarin, namun asing diam-diam melakukan aksi beli di pasar negosiasi melalui pembelian saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). Tercatat pada pukul 11:16 WIB, investor asing melalui broker Aldiracita Sekuritas Indonesia (PP) melakukan pembelian 2.547.366 lot saham PYFA di harga Rp 771/saham transaksi ini sendiri adalah transaksi crossing yang artinya saham ini dijual dan dibeli oleh broker yang sama.

Total dana yang dikeluarkan asing untuk menebus transaksi tersebut mencapai Rp 196 miliar. Harga saham PYFA kemarin terapresiasi 7,86% ke level harga Rp 755/saham.

Investor asing juga masuk ke saham blue chip lewat pasar negosiasi yakni di PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar Rp 115 miliar. Transaksi pembelian asing dengan volume terbesar di saham ini adalah transaksi crossing melalui broker Macquarie Sekuritas Indonesia (RX) sebanyak 151.611 lot di harga 5.069/saham sesaat sebelum pasar ditutup yaitu pada pukul 15:14 WIB.

Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), yaitu Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Senin kemarin (Selasa pagi waktu Indonesia) mengalami lonjakan terdorong oleh pengembangan vaksin Covid-19 yang semakin menjanjikan.

Vaksin yang dikembangkan raksasa farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford dinyatakan lulus uji coba ke manusia di tahap awal. Disebut dalam jurnal medis The Lancet, vaksin bernama ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222) menghasilkan respon kekebalan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis hanya 8,92 poin atau 0,03% menjadi 26.680,87, sementara indeks Nasdaq melonjak 263,90 poin atau 2,51% menjadi 10.767,09 dan S&P 500 naik 27,11 poin atau 0,84% menjadi 3.251,84.

Pada catatan pukul 08.00 WIB, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,06% pada 26.649, sedangkan S&P 500 menguat 0,11% menjadi 3.248 dan Nasdaq Composite 100 naik 0,30% pada 10.983.

Pada perdagangan pagi ini Selasa (21/7/2020) penguatan bursa Wall Street kontrak berjangka (futures) kemungkinan menjadi angin segar IHSG untuk bisa masuk zona hijau.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area support, dengan garis BB yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya masih cenderung terkoreksi.

Untuk melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level support selanjutnya yang berada di area 5.020 hingga area 4.960. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati level resistance yang berada di area 5.090 hingga area 5.150.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berpotongan di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan untuk turun.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 40 setelah menyentuh level oversold, dengan garis yang bergerak naik, maka IHSG berpeluang atau mencoba rebound.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area support dengan garis yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung koreksi lebih lanjut, hal ini juga terkonfirmasi dengan MACD yang berpotongan ke bawah. Namun RSI yang sudah menyentuh area oversold dan mencoba rebound, penurunan akan terbatas.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular