Vaksin Covid-19 Tiba di RI, Saham INAF & KAEF Terbang

Tri Putra, CNBC Indonesia
20 July 2020 14:39
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua anak usaha BioFarma, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melesat pada perdagangan siang hari ini. Kenaikan ini setelah kabar bahwa kandidat vaksin corona telah tiba di Indonesia dan sedang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

Harga saham INAF melesat 5,36% ke level harga Rp 1.180/unit sedangkan KAEF terbang 5,47% ke level harga Rp 1.350/unit.

Diketahui kepemilikan PT Biofarma di saham KAEF sebesar 90,03% dan sisanya 9,97% publik, sedangkan kepemilikan PT Biofarma di saham INAF adalah sebesar 80,68%, 13,91% dimiliki oleh Asabri, sisanya 5,4% dimiliki oleh publik

Inforamsi terkait kandidat vaksin corona yang tiba di Indonesia tersebut terkonfirmasi lewat staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Arya mengatakan kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia dan sekarang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

"Kami memang berharap nanti setelah selesai uji klinis dan dites maka bisa diproduksi juga di Indonesia. Beberapa negara memang mengajak kita kerja sama," ujar Arya Sinulingga dalam konferensi pers virtual, Senin (20/7/2020).

Arya Sinulingga menambahkan dipilihkan Bio Farma dalam melakukan uji klinis karena perusahaan farmasi plat merah ini cukup dikenal dikalangan internasional dan dianggap mampu melakukan pembuatan dan uji klinis vaksin.

"Jadi jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan [dalam uji vaksin Covid-19]," tambah Arya.

"Saya dapat informasi vaksin Sinovac agak berbeda dengan yang lain karena dia agak melebar dia agak bisa untuk beberapa jenis virus corona yang berkembang. Jadi dicoba di China juga, saat ini kita proses juga coba itu."

Sebulan lalu, Sinovac Biotech mengumumkan vaksin yang dikembangkannya menunjukkan hasil positif pada uji klinis fase 1 dan 2. Vaksin ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi pertahanan diri melawan infeksi virus Covid-19.

Kandidat vaksin Covid-19 bernama CoronaVac ini belum menunjukkan efek samping parah dan 90 orang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi," ujar Sinovac dalam keterangan pers.

Uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743 relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun. Perusahaan masih memantau perkembangan uji ini hingga 28 hari setelah disuntikkan dan akan dipublikasikan di jurnal akademik.

"Studi fase I/II kami menunjukkan CoronaVac aman dan dapat memicu respons imun," ujar President dan CEO Sinovac Weidong Yin, seperti dikutip dari Hindustan Times.

"Hasil menggembirakan dari studi klinis I/II adalah tonggak penting lain yang telah kami raih dalam perang melawan Covid-19."


(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara WHO Saham Emiten Farmasi Terbang, Senin Serok Gak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular